
AKTOR dan presenter bola, Darius Sinathrya turut mengungkapkan kekecewaan lantaran Timnas Indonesia gagal di babak kualifikasi empat Piala Dunia. Melalui unggahan di akun X-nya pada Ahad, 12 Oktober 2025 setelah kekalahan Indonesia 0-1 dari Irak itu, Darius mengarahkan kekesalan kepada jajaran Exco PSSI yang dinilainya berkontribusi besar sebagai penyebab kegagalan Indonesia maju ke putaran final Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat.
“Selalu mimpi kita dibunuh, bukan karena tak mampu, tapi karena ‘kebijakan‘,” tulisnya. Meski tidak menyebut nama Exco PSSI dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Darius menulis kebijakan yang pongah itu telah memupus masyarakat untuk melihat Indonesia berlaga di Piala Dunia. “Mimpi mereka yang berjuang di lapangan, yang bersorak di tribun, yang berkerumun di depan layar di penjuru negri.”
Seperti diketahui, era permainan Timnas yang sebelumnya menumbuhkan harapan sejak ditangani pelatih kepala Shin Tae-yong dari Korea Selatan menjadi mundur jauh usai Erick Thohir menggantinya dengan Patrick Kluivert dari Belanda. Penggantian pelatih kepala ini terjadi pada 6 Januari 2025, usai mengantar Indonesia lolos di babak kualifikasi tiga dengan posisi runner-up.
Setelah ditangani Patrick Kluivert yang disebut Exco PSSI dengan kalimat Tim Kepelatihan Terbaik Indonesia, skuad Garuda justru mengalami kemunduran. Indonesia kembali memanen kekalahan. Jejak Shin Tae-yong yang berhasil membawa Indonesia berada di empat besar Piala Asia sirna tak berbekas.
Darius Sinathrya Duga Penggantian Pelatih Kepala Timnas Hasil Bisikan
Darius, yang pernah menjadi Manajer Timnas Futsal itu menduga, keputusan Erick mengganti Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert itu hasil bisikan orang-orang di sekitarnya. “Kebijakan yang gak bijak2 banget dari satu orang, mungkin hasil bisikan beberapa kepala yang gak ngerti2 banget soal sepak bola,” tulis Darius yang menyekolahkan dua anaknya, Lionel dan Diego ke sekolah bola di Prancis dan kini di Portugal itu.
Suami Donna Agnesia itu mengungkapkan perasaannya, seperti halnya kedongkolan masyarakat Indonesia. “Sekarang, hanya sakit yang tersisa, seperti yang sudah2. Menggantung tanya, apa nanti masih akan ada kesempatan yang sama?”
Tanggapan serupa diungkapkan presenter bola dan aktor, Ibnu Jamil. Ia mengunggah video ungkapan kekecewaan hatinya setelah Indonesia memastikan gagal ke babak play-off. “Hari ini kita diajarkan sulitnya mendapat kemenangan,” ujarnya. “Artinya, mimpi itu masih sulit diwujudkan.”
Ibnu Jamil Pilih Timnas Gagal Bersama Shin Tae-yong
Ibnu mengutarakan apresiasinya kepada para pemain yang berjibaku di lapangan. Namun ia mengkritisi tim kepelatihan yang harus dievaluasi. “Jujur, kinerja kalian masih belum terlihat, masih tidak jelas konsep permainan seperti apa,” ucapnya.
Ibnu juga mengkritik PSSI. “Untuk federasi, jadikan ini sebuah pelajaran yang sangat berharga, kalau kita ingin Tim Nasional yang bisa melaju ke Piala Dunia, bukan cuma tim nasional yang kuat tapi juga orang-orang di balik dari Timnas itu adalah orang yang hebat dan tepat, dengan rencana kuat, matang, tanpa terkontaminasi dengan macam-macam,” katanya.
Ia menyindir kegagalan Timnas bersama Patrick Kluivert. Menurut Ibnu, ia lebih lega jika kegagalan itu masih di era Shin Tae-yong. “Rasanya, gue lebih lega ketika kita gagal bersama yang lama ketimbang enggak ada jaminan sama yang baru bakal sukses. Masih lama Jon kita ke Piala Dunia,” katanya.