Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Sejumlah negara Barat ramai-ramai mengutuk Israel usai menggempur habis-habisan kamp pengungsian di Rafah, Jalur Gaza, akhir pekan lalu.
Israel meluncurkan rudal ke kamp pengungsian Tel Al Sultan. Imbas serangan itu, sekitar 50 orang tewas, mayoritas anak dan perempuan.
Organisasi bantuan internasional, ActionAid UK, melaporkan banyak anak terbakar hidup-hidup karena serangan Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi serangan itu, komunitas internasional ramai-ramai mengecam Israel.
Berikut daftar negara Barat yang mengutuk tindakan pasukan Zionis.
Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan kemarahan Israel terhadap Rafah.
“Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada area yang aman di Rafah untuk warga Palestina,” kata Macron di X, Minggu (26/5).
Dia lalu berujar, “Saya menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan gencatan senjata segera.”
Norwegia
Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide buka suara soal serangan Israel.
Eide menekankan sifat “mengikat” keputusan Mahkamah Internasional (ICJ), yang meminta Israel menghentikan serangan di Rafah.
Dia juga menekankan bahwa melanjutkan peperangan di Rafah merupakan pelanggaran hukum internasional.
Irlandia
Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin juga mengutuk serangan Israel di Rafah.
Martin mendesak Israel segera menghentikan operasi militer mereka di Gaza.
“Semua badan PBB dan kelompok kemanusiaan yang saya temui memperkirakan operasi militer apa pun di Rafah akan menimbulkan konsekuensi yang mengerikan bagi penduduk di Gaza. Dan itulah yang sebenarnya terjadi saat ini,” kata Martin, dikutip Anadolu Agency.
Dia juga menyerukan pembebasan sandera tanpa syarat dan peningkatan signifikan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Spanyol
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares juga menyampaikan pernyataan serupa.
Albares menegaskan kembali perlu gencatan senjata segera dan menekankan betapa penting untuk menegakkan hukum internasional.
“Pemboman kemarin adalah satu hari lagi dengan terbunuhnya warga sipil Palestina yang tidak bersalah. Hal ini menekankan apa yang telah lama kita serukan: gencatan senjata segera,” ujar dia.
Albares juga mengumumkan niatnya untuk menggalang dukungan dari negara-negara UE lain untuk mendukung keputusan ICJ. Dia juga berencana mengambil tindakan jika Israel terus mengabaikan putusan pengadilan.
“Tujuan kami adalah untuk mengakui negara Palestina besok, melakukan segala upaya untuk mencapai gencatan senjata permanen sesegera mungkin, dan pada akhirnya mencapai perdamaian akhir,” tutup dia.
(isa/bac)