Jakarta, CNN Indonesia —
Maskapai Singapore Airlines memberikan rincian kewarganegaraan penumpang pesawat penerbangan SQ321 yang mengalami turbulensi parah hingga mendarat darurat di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand, Selasa (21/5).
Dikutip dari laporan langsung CNA, para penumpang ini antara lain 6 orang dari Australia, 2 dari Kanada, 1 dari Jerman, 3 dari India, 2 dari india, 1 dari Islandia, 4 dari Irlandia 1 dari Israel, 16 dari Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian 2 orang dari Myanmar, 23 dari Selandia Baru, 5 dari Filipina, 41 dari Singapura, 1 dari Korea Selatan, 2 dari Spanyol, 47 dari Inggris, dan 4 dari Amerika Serikat.
Dalam pembaruan pada pukul 22.35 waktu Singapura, maskapai juga mengatakan bahwa pesawat mengalami “turbulensi ekstrem yang tiba-tiba” saat berada pada ketinggian 37.000 kaki di atas Cekungan Irrawaddy . Ini terjadi 10 jam setelah keberangkatan dari Bandara Heathrow, London, Inggris.
Pilot kemudian mengumumkan keadaan darurat medis dan mengalihkan pesawat ke Bangkok, tempat pesawat itu mendarat pada pukul 15.45 waktu setempat.
Data pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa pesawat mengalami penurunan 6.000 kaki dari ketinggian 37.000 kaki dalam waktu empat menit.
Sebelumnya, Otoritas Bandara Internasional Suvarnabhumi melaporkan korban tewas akibat turbulensi parah pesawat Singapore Airlines merupakan seorang pria 73 tahun berkewarganegaraan Inggris.
Selain korban lansia, tujuh orang lain juga dikabarkan terluka parah. Sementara itu satu awak pesawat saat ini sedang dirawat di rumah sakit.
Maskapai menyebut ada 211 penumpang dalam penerbangan tersebut. Delapan belas di antaranya merupakan awak pesawat.
Menurut maskapai, hingga pukul 19.50 waktu Singapura, sebanyak 18 orang dilarikan ke rumah sakit. Dari jumlah itu, 12 di antaranya dirawat di rumah sakit.
“Kami bekerja sama dengan pihak berwenang setempat di Thailand untuk memberikan bantuan medis yang dibutuhkan, dan mengirimkan tim ke Bangkok untuk memberikan bantuan tambahan yang diperlukan,” demikian keterangan Singapore Airlines dalam unggahan di Facebook.
“Prioritas kami yakni memberikan seluruh bantuan yang krusial kepada seluruh penumpang dan awak kabin,” lanjut maskapai.
(tim/fra)