Thursday, March 13, 2025
Google search engine
HomeNasionalBudiman Sudjatmiko Klaim Pilpres 2024 Satu Putaran Jadi Keharusan

Budiman Sudjatmiko Klaim Pilpres 2024 Satu Putaran Jadi Keharusan

TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko, mengklaim pemilihan presiden (Pilpres) satu putaran menjadi keharusan di tengah ketidakpastian situasi geopolitik dunia tahun ini. Terlebih, sejumlah negara juga menggelar pemilihan umum (Pemilu) pada 2024.

“Sehingga, itu berpotensi memengaruhi geopolitik dunia,” kata Budiman dalam acara Ngobrol Bareng (Ngobar) Biru Ceria-02 ‘Spirit Perjuangan Pilpres Sekali Putaran’, di Rumah Besar Relawan Prabowo-Gibranpada Kamis, 4 Januari 2024, dikutip dari keterangan tertulis.

Adapun negara-negara yang akan menggelar Pemilu, di antaranya Amerika, Rusia, Taiwan, Inggris, dan India. “Karena itu, kita tidak boleh meraba-raba dengan ketidakpastian,” kata dia.

Lebih lanjut, Budiman mengatakan Prabowo Subianto memiliki pengalaman dan bisa lebih memberi kepastian terhadap masa depan Indonesia di dunia Internasional. Selain itu, ia mengklaim Prabowo dapat mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan.

BACA JUGA:   Pemilih Disabilitas Sumbar Menaruh Harapan Kepala Daerah Terpilih Serius Urus Ekonomi

Pilpres satu putaran diklaim bisa hemat anggaran

Di forum yang sama, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, Pilpres satu putaran bisa menghemat anggaran negara hingga Rp 27 triliun. Dengan begitu, anggaran yang tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

“Itu bisa untuk subsidi pendidikan, subsidi pupuk dan lainnya,” kata Qodari.

Oleh karena itu, Qodari menilai Pilpres satu putaran akan berdampak positif bagi bangsa Indonesia. Terlebih, berbagai hasil survei menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran unggul jauh dari dua pasangan capres lainnya.

“Untuk menuju sekali putaran tinggal geser 5 persen. Menggesernya ketahuan, temen temen sesama pendukung Pak Jokowi. Kedua, kita waspada kalau ada provokasi jangan dilayani,” kata Qodari.

BACA JUGA:   Putusan Dismissal Sengketa Pileg di MK: 106 Perkara Lanjut Pembuktian

Budiman Sudjatmiko awalnya merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Meskipun PDIP telah mengusung pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud Md, Budiman memilih untuk mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. PDIP lantas mencabut keanggotaan Budiman sebagai kader mereka. 



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER