Thursday, May 22, 2025
Google search engine
HomeEkonomi BisnisBPR Banyak Bangkrut Cetak Rugi dan NPL Bengkak, Fraud Jadi Alasan

BPR Banyak Bangkrut Cetak Rugi dan NPL Bengkak, Fraud Jadi Alasan



Bisnis.com, JAKARTA — Tercatat, sudah ada sembilan bank perekonomian rakyat (BPR) yang bangkrut di Indonesia. Tak hanya bangkrut, BPR juga membukukan kerugian serta kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) yang membengkak pada awal tahun.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini, industri BPR membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp55 miliar pada Januari 2024.

Kondisi tersebut berbalik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau Januari 2023, di mana BPR membukukan laba Rp240 miliar. Adapun, pada akhir tahun lalu atau Desember 2023, BPR membukukan laba Rp1,94 triliun. 

Rasio profitabilitas industri BPR pun merosot. Tercatat, tingkat pengembalian aset (return-on-assets/ROA) BPR menjadi -0,34% pada Januari 2024, dibandingkan 1,59% pada Januari 2023. Lalu, tingkat pengembalian ekuitas (return-on-equity/ROE) bank susut menjadi -2,98% dari 13,92%.

BACA JUGA:   Turmament Golf Gubernur Cup 2023 Diikuti Pegolf dari Luar Negeri dan Berbagai Provinsi di Indonesia

Rasio NPL industri BPR pun membengkak menjadi 10,25% pada Januari 2024, dibandingkan 8,34% pada Januari 2023.

Meski begitu, penyaluran kredit BPR tumbuh 9,26% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp141,17 triliun pada Januari 2024. Dana pihak ketiga (DPK) pun tumbuh 9,09% yoy menjadi Rp138,27 triliun pada Januari 2024.

Kinerja lesu industri BPR terjadi di tengah maraknya BPR yang bangkrut. Terbaru, OJK mencabut izin usaha PT BPR Bali Artha Anugrah. Pencabutan izin usaha bank bangkrut itu mengacu Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-34/D.03/2024 tanggal 4 April 2024 tentang Pencabutan Izin Usaha PT Bank Perkreditan Rakyat Bali Artha Anugrah.

BACA JUGA:   Australia vs Indonesia di Babak 16 Besar Piala Asia 2023

“Pencabutan izin usaha PT BPR Bali Artha Anugrah merupakan bagian tindakan pengawasan yang dilakukan OJK untuk terus menjaga dan memperkuat industri perbankan serta melindungi konsumen,” tulis OJK dalam pengumumannya pada beberapa waktu lalu.

Bangkrutnya BPR Bali Artha Anugrah menambah deretan bank bangkrut di Indonesia pada awal tahun ini. Sepanjang tahun berjalan sudah ada 9 bank bangkrut di Indonesia. Padahal, 2024 baru berjalan tiga bulan. Kesemua bank bangkrut merupakan BPR.

Sebelum BPR Bali Artha Anugrah, PT BPR Sembilan Mutiara, BPR Aceh Utara PT BPR EDCCASH, Perumda BPR Bank Purworejo, PT BPR Bank Pasar Bhakti, PT BPR Usaha Madani Karya Mulia, BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda), dan Koperasi BPR Wijaya Kusuma juga bangkrut serta dicabut izin usahanya oleh OJK pada awal tahun ini.

BACA JUGA:   Pilwalkot Bandung: Ini Isu Penting yang Harus Dijawab dalam Debat Perdana Nanti Malam

Sementara, pada tahun lalu, terdapat empat bank bangkrut di Indonesia. Apabila ditarik sejak 2005, maka total ada 131 bank bangkrut di Tanah Air.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan tumbangnya deretan bank ini disebabkan fraud dan buruknya tata kelola manajemen. OJK memproyeksikan sepanjang tahun ini akan ada 20 bank bangkrut di Indonesia. “Kemungkinan [tahun ini] sampai 20 BPR, tapi kan itu sudah tutup, tinggal likuidasinya saja,” ujarnya saat ditemui awak media di Hotel Kempinski Jakarta bulan lalu (22/3/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News
dan WA Channel



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER