Wednesday, November 5, 2025
Google search engine
HomeEkonomi BisnisBos BGN Buka-bukaan Soal Impor Food Tray dari China Bermasalah

Bos BGN Buka-bukaan Soal Impor Food Tray dari China Bermasalah



Bisnis.com, JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) buka suara ihwal importasi food tray alias nampan untuk menyajikan program makan bergizi gratis (MBG), terutama yang berasal dari China.

Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan pihaknya memutuskan untuk menggunakan food tray saat proyek pilot makan bergizi ini berjalan.

Namun, Dadan berkilah baru mengetahui bahwa food tray yang digunakan untuk MBG bukan berasal dari dalam negeri, melainkan dari China.

“Dan kami baru tahu setelah kami gunakan, ternyata belum ada produksi dalam negeri. Produksi mana? Ternyata produksi China. Jadi yang memproduksi itu memang China,” kata Dadan saat ditemui di Kompleks Senayan DPR, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Adapun pada Juni 2024, Dadan mengatakan dirinya telah mengumpulkan asosiasi pengusaha peralatan alat dapur dan makan, termasuk melakukan survei ke pabrik untuk membuat food tray.

“Dan mereka tidak yakin bahwa program ini akan jalan. Dan setelah sekarang jalan dan dengan kecepatan yang tinggi baru banyak yang membuat [food tray]. Kurang lebih ada 17 pengusaha dalam negeri yang sekarang membuat tray. Tetapi ya itu kemampuannya hanya 11,6 juta per bulan,” ujarnya.

BACA JUGA:   Tekad Wakil Merah Putih Ukir Prestasi di Daihatsu Indonesia Masters

Namun, Dadan menyampaikan bahwa BGN harus menghitung kekurangan dari jumlah food tray yang dibutuhkan untuk menunjang program MBG. Terlebih, waktu yang tersisa untuk menjangkau 82,9 juta penerima manfaat semakin sempit, yakni hingga Desember 2025.

Berdasarkan kalkulasinya, jika pengusaha food tray hanya mampu memproduksi 11,6 juta unit per bulan, maka dalam empat bulan hanya ada 45 juta unit food tray yang bisa diproduksi dari dalam negeri. Di sisi lain, kebutuhan untuk food tray adalah 82,9 juta di akhir tahun ini.

“Jadi kita harus hati-hati mengambil kebijakan. Dan saya kira nanti produksi dalam negeri biar BGN yang beli. Sementara mitra-mitra bisa tetap membeli di pasaran yang ada,” terangnya.

BACA JUGA:   9 Rekomendasi Film dan Serial yang Tayang di Prime Video Mulai Januari 2025

Untuk itu, Dadan menyebut masih ada kekurangan untuk memenuhi kebutuhan 82,9 juta unit food tray pada 2025. Alhasil, impor food tray akan tetap dibuka untuk memenuhi kekurangan produksi, dengan syarat dan pengawasan ketat dari lembaga-lembaga terkait.

“Sehingga kami sudah koordinasi dengan Kementerian Perdagangan bahwa pintu impornya tidak ditutup,” ujarnya.

Terlebih, BGN menegaskan bahwa sampai sekarang mereka belum membeli food tray dari pihak mana pun. Dadan menjelaskan, food tray yang sudah beredar dan digunakan dalam program SPPG merupakan hasil pembelian mitra.

Namun ke depan, BGN berencana untuk membangun SPPG dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk juga pengadaan food tray untuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

BACA JUGA:   Kata-kata Pelatih Red Sparks usai Gasak GS Caltex dengan 33 Poin Mega

Dia memastikan, pengadaan food tray yang berasal dari dana APBN itu hanya diperuntukkan untuk membeli produk dalam negeri, bukan produk impor.

“Tapi kami kan memang punya rencana untuk membangun SPPG dengan ada APBN. Dan kami juga akan menyiapkan tray untuk daerah-daerah 3T. Dan itu kami sudah instruksikan untuk membeli produk dalam negeri. Jadi tidak ada produk impor untuk yang didanai APBN,” terangnya.

Hingga saat ini, BGN bersama dengan kementerian/lembaga akan berkoordinasi terkait dengan penggunaan food tray yang diimpor dari China. Nantinya, Kementerian Perindustrian akan menilai dari sisi kualitas, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menguji higienitas, dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk menguji kehalalan.

“Nanti BGN akan mengikuti rekomendasi apapun yang dikeluarkan oleh kelembagaan lembaga tersebut,” pungkasnya.



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER