Jakarta, CNN Indonesia —
PresidenĀ AS Joe BidenĀ untuk pertama kalinya buka suara secara langsung menanggapi aksi pro-Palestina yang dilakukan begitu banyak mahasiswa dalam beberapa hari terakhir. Ia mengatakan AS bukan negara otoriter yang menutup ruang bersuara.
Namun, Biden menegaskan ketertiban juga harus tetap ditegakkan ketika menggelar demonstrasi. Hal itu merujuk pada aksi pihak-pihak yang menduduki kampus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kita [AS] bukan negara otoriter yang membungkam orang atau membungkam perbedaan pendapat,” kata Biden di Gedung Putih seperti diberitakan AFP pada Kamis (1/5).
“Tetapi kita juga bukan negara tanpa hukum. Kita adalah masyarakatĀ sipil, dan ketertiban harus ditegakkan,” ia menegaskan.
Ia menyatakan aksi protes tidak boleh terus dibiarkan hingga mengganggu perkuliahan hingga jadwal wisuda ribuan mahasiswa di kampus-kampus seluruh AS.
Menurutnya, harus ada keseimbangan antara hak untuk menggelar aksi prots secara damai, dan juga kebutuhan untuk mencegah kekerasan dalam aksi.
Oleh sebab itu, Biden menekankan Garda Nasional AS tak perlu turun tangan dalam membubarkan pedemo.Ā
Dalam kesempatan itu, Joe Biden juga menyatakan AS tak pernah membuka ruang bagi anti-semit dan islamofobia, terlebih lagi di universitas.
“Seharusnya tidak ada tempat di kampus mana pun, tidak ada tempat di Amerika untuk anti-Semitisme, atau ancaman kekerasan terhadap mahasiswa Yahudi,” tambah Biden.
“Tidak ada tempat untuk ujaran kebencian atau kekerasan dalam bentuk apa pun, baik itu anti-Semitisme, Islamofobia, atau diskriminasi terhadap orang Arab Amerika atau orang Amerika Palestina,” ujarnya. “Itu salah.”
Pernyataan itu disampaikan setelah lebih dari sepekan, sejumlah kampus-kampus di AS menggelar demo. Mereka menuntut universitas memutus hubungan dengan Lembaga atau entitas di Israel dan menyerukan pembebasan Palestina.
Namun, demo diwarnai penangkapan dan kekerasan. Di Universitas Columbia misalnya, polisi menangkap ratusan pelajar.
Gelombang demo di AS terjadi saat agresi Israel di Gaza kian brutal. Sejak agresi itu, lebih dari 34.000 warga di Palestina tewas.
Pernyataan itu juga disampaikan Biden setelah Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan universitas-universitas AS yang dilanda protes kampus “terkontaminasi oleh kebencian dan anti-Semitisme.”
(AFP/chri)