Jakarta, CNN Indonesia —
Lebih dari 10.700 warga di Malaysia dievakuasi pada hari ini, Jumat (21/3) karena banjir di negara bagian Johor.
Kepala Komite Pengelolaan Bencana Johor Bahru, Azmi Rohani, merinci asal warga yang sudah dievakuasi.
Dia mengatakan jumlah evakuasi terbanyak merupakan warga Johor Bahru dengan 4.291 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kemudian disusul Kluang dengan 2.163, Kota Tinggi dengan 1.762, Pontian dengan 1.395, dan Kulai dengan 1.152 orang,” kata Azmi, dikutip Channel News Asia.
Komite Pengelolaan Bencana Johor Bahru menyatakan ribuan keluarga sudah dikirim ke tempat lebih aman.
“Korban dari 3.018 keluarga sudah dikirim ke pusat penampungan sementara,” demikian rilis badan tersebut.
Banjir melanda Johor salah satunya karena hujan lebat akibat gelombang monsun di Singapura. Banjir ini menyebabkan kemacetan di jalan-jalan utama.
Banjir juga berdampak ke 20 sekolah di seluruh Johor Bahru, Kulai, Pontian, Kluang hingga Kota Tinggi.
Departemen Meteorologi Malaysia mengeluarkan peringatan hujan terus-menerus dengan “tingkat parah” untuk Johor hingga Jumat.
Daerah yang diperkirakan terkena dampak adalah Kluang, Mersing, Pontian, Kulai, Kota Tinggi dan Johor Bahru.
Sementara itu, Kepala Menteri Johor Onn Hafiz Ghazi mendesak warga Johor di daerah berisiko tinggi untuk tetap waspada dan mematuhi arahan pihak berwenang.
Ia mengatakan pemerintah negara bagian sedang mengambil tindakan untuk mengatasi situasi tersebut.
“Kami telah dan akan terus mengerahkan segala upaya untuk mengkoordinasikan bantuan, memastikan pasokan makanan yang cukup, dan menyediakan kebutuhan dasar untuk menjaga kesejahteraan para korban,” kata Onn Hafiz.
(isa/rds/bac)