Sunday, March 30, 2025
Google search engine
HomeEkonomi BisnisBahlil Klaim Proyek Kilang 1 Juta Barel/Hari Bisa Lebih Murah

Bahlil Klaim Proyek Kilang 1 Juta Barel/Hari Bisa Lebih Murah



Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan biaya investasi proyek kilang minyak berkapasitas 1 juta barel per hari lebih murah dibanding rencana awal.

Adapun pembangunan kilang berkapasitas 1 juta barel itu mulanya hanya direncanakan untuk kapasitas 500.000 barel per hari. Kilang 500.000 ribu barel itu pun rencananya dibangun di Pulau Pemping, Kepulauan Riau.

Seiring berjalannya waktu, rencana itu berubah. Pemerintah menaikan kapasitas kilang menjadi 1 juta barel dan akan membangun di beberapa daerah di Indonesia.

Menurut Bahlil, dengan skema baru itu, nilai investasi proyek akan lebih murah. Dia menerangkan, pada rencana awal pembangunan kilang 500.000 barel di satu titik, investasi yang dibutuhkan mencapai US$12,5 miliar atau setara Rp205,54 triliun (asumsi kurs Jisdor Rp16.443 per US$).

BACA JUGA:   Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG di Jawa Tengah Aman Jelang Idul Fitri

Sementara, dengan skema pembangunan kilang yang tersebar di sejumlah wilayah nilai investasi itu bisa ditekan. Bahlil menyebut setiap daerah akan dibangun kilang berkapasitas 60.000 barel.

“Kalau per 60.000 itu jauh lebih murah. Harganya sekitar US$600-US$700 juta. Jadi kalau kita compile menjadi 500.000 barel itu [investasinya] tidak lebih dari US$6 miliar,” jelas Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (27/3/2025).

Mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu pun menyebut feasibility studi pembangunan kilang 60.000 barel itu hampir rampung.

Pihaknya pun tengah melakukan studi dengan negara-negara Amerika latin dan Afrika terkait teknologi yang akan digunakan di kilang.

BACA JUGA:   Alasan Guru Banyak Terjerat Pinjol Ilegal, Gaji Kecil hingga Kurang Literasi Keuangan

Kilang yang akan dibangun di beberapa daerah itu disebut akan dibiayai oleh investor dalam negeri, termasuk lewat BPI Danantara.

Selain itu, Bahlil juga akan berkomunikasi dengan PT Pertamina (Persero). Sebab, perusahaan pelat merah itu akan ikut dilibatkan.

“Kami juga akan komunikasi dengan Pertamina sekarang. Karena kita akan libatkan, karena pada intinya nanti pada saat implementasinya pasti mempunyai hubungannya yang erat dengan Pertamina,” jelas Bahlil.



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER