Friday, May 23, 2025
Google search engine
HomeNasionalAtasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

TEMPO.CO, Jakarta – Untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis di Indonesia, Kementerian Kesehatan mengembangkan program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Berbasis Rumah Sakit atau Hospital Based.

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes, Arianti Anaya, mengatakan program ini gratis dan menyasar para dokter di daerah. Khususnya Indonesia Tengah dan Timur. 

“Sasaran peserta program adalah dari daerah terpencil perbatasan dan kepulauan. Setelah menempuh pendidikan, peserta wajib kembali ke daerahnya untuk mengabdi,” ujarnya selepas acara peresmian program PPDS di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta Barat, Senin 6 Mei 2024.

Menurut Arianti salah satu kendala perkembangan tenaga spesialis di daerah adalah biaya pendidikan yang mahal. Tantangan lain adalah mereka harus berkompetisi dengan tenaga dokter di kota, sehingga lulus menjadi lebih lama. Selama ini, hampir 60 persen dokter spesialis di Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa.

BACA JUGA:   Pompa Dosing Alami Gangguan, Commissioning IPA Duriangkang 5 Dihentikan Sementara - BP Batam

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi mengatakan distribusi tenaga dokter yang belum merata di Indonesia sudah menjadi masalah selama hampir 80 tahun. 

Iklan

Menurut Budi, berbagai program untuk meningkatkan jumlah dokter sudah dilakukan karena sebagian besar dokter berasal dari dari masyarakat kota. “Banyak yang sulit lulus masuk dan diterima,” ujarnya. 

Dengan program Hospital Based, peserta tidak perlu membayar namun dapat jaminan bekerja. Meski gratis ia memastikan kualitas pendidikan akan memiliki standar sama dengan program universitas bahkan internasional. 

Dari 3.000 rumah sakit di Indonesia, program ini rencananya akan bekerja sama dengan 420 rumah sakit yang berpotensi menjadi Rumah Sakit Pendidikan, termasuk rumah sakit swasta. 
Targetnya, tiap rumah sakit di daerah setidaknya memiliki tujuh dokter spesialis.

BACA JUGA:   Ketua Komisi VIII: Lembaga Pendidikan di Bawah Kemenag Kurang Diperhatikan | tempo.co

Pilihan Editor: Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER