Wednesday, November 5, 2025
Google search engine
HomeEkonomi BisnisArdhantara Rampungkan Akuisisi Futura (FUTR), Kebut Proyek Energi Bersih

Ardhantara Rampungkan Akuisisi Futura (FUTR), Kebut Proyek Energi Bersih



Bisnis.com, JAKARTA — PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara) resmi mengambil alih posisi pengendali PT Futura Energi Global Tbk (FUTR). 

Hal tersebut menyusul penyelesaian akuisisi 45% atau sekitar 2,29 miliar saham dari PT Digital Futurama Global selaku saham pengendali sebelumnya dengan harga Rp11 per saham. Transaksi ini berlangsung pada Selasa (9/9/2025). 

Direktur Utama Ardhantara, Gregory Dhanan, menyampaikan bahwa setelah akuisisi perusahaan akan menyusun strategi untuk memperkuat struktur perusahaan, memperluas aset energi, serta menjajaki kolaborasi internasional. 

“FUTR memiliki fondasi yang kokoh untuk menjadi pemain utama di sektor energi,” ujar Gregory dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9/2025).  

Dia menuturkan aspek transparansi, integritas, dan konsistensi akan menjadi pilar utama dalam mengelola FUTR. Perseroan, lanjutnya, juga didorong untuk menjadi perusahaan energi yang berorientasi pada penciptaan nilai jangka panjang. 

BACA JUGA:   ZeroBaseOne: Pencapaian Album Mini Terbaru dan Rencana Tur Konser


Ardhantara saat ini tengah mengembangkan proyek panas bumi (geothermal) di kawasan Gunung Slamet, Jawa Tengah, dengan estimasi kapasitas sebesar 220 MW. 

Proyek tersebut telah mengantongi kesepakatan jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. 

Sementara itu, Komisaris Utama Ardhantara, Anggara Suryawan, menyatakan keputusan akuisisi menjadi bagian dari komitmen jangka panjang Ardhantara untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia. 

“Kami melihat FUTR bukan sekadar perusahaan, melainkan peluang strategis untuk membangun masa depan energi yang lebih hijau dan mandiri,” kata Anggara. 

Untuk itu, Ardhantara juga menyiapkan ekspansi ke pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), LPG, dan green methanol. Menurut Anggara, proyek-proyek ini akan menjadi pilar transisi menuju target net zero emission 2060.

BACA JUGA:   Kondisi DJ Koo Setelah Dua Bulan Ditinggal Barbie Hsu

Investasi awal lebih dari US$80 juta atau sekitar Rp1,2 triliun telah digelontorkan untuk eksplorasi dan pembangunan infrastruktur tahap awal. Adapun tahap pengeboran dijadwalkan dimulai pada 2026–2027 dengan menggandeng mitra global seperti PetroChina, Sinopec, Ormat, hingga Norinco International.

Di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), saham FUTR saat ini berada di level Rp268 per saham. Harga tersebut menunjukkan lonjakan sebesar 79,87% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) dan melesat 82,31% dalam sebulan terakhir. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.



Source link

BACA JUGA:   Produser Film Bonnie Akui Terinspirasi dari Karya Sastra Umbu Landu Paranggi
BERITA TERKAIT

BERITA POPULER