Monday, August 11, 2025
Google search engine
HomeNasionalAngkot Terbakar saat Unjuk Rasa, Mahasiswa Bilang Akibat Percikan Api Gas Air...

Angkot Terbakar saat Unjuk Rasa, Mahasiswa Bilang Akibat Percikan Api Gas Air Mata

TEMPO.CO, Makassar – Bentrokan yang terjadi antara mahasiswa Universitas Bosowa dan polisi di depan kantor BPJS Ketenagakerjaan Makassar, Jalan Urip Sumohardjo, meyebabkan mobil angkutan kota terbakar pada Senin malam, 26 Agustus 2024. Menurut koordinator lapangan, Fahmi Sofyan, terbakarnya mobil angkutan kota dipicu oleh percikan api dari gas air mata yang ditembakkan polisi.

“Temen-teman lihat percikan api dari gas air mata yang masuk ke dalam mobil,” kata Fahmi, mahasiswa Unibos saat dikonfirmasi, Senin malam, 26 Agustus 2024.

Dia menceritakan awal mobil itu terbakar ketika mahasiswa dipukul mundur menggunakan tembakan gas air mata. Saat itu, mahasiswa Unibos yang berada dalam kampus melihat polisi menembaki gas air mata secara membabi-buta.

BACA JUGA:   Seniman Sardono W. Kusumo akan Pentaskan Tarian Migrasi Burung Eropa di BWCF 2024 | tempo.co

Fahmi mengatakan mahasiswa ada yang mencoba membantu memadamkan api itu. Namun, karena alat terbatas dan sulitnya mendapatkan air, api tida bisa dipadamkan.

“Kami yang coba membantu padamkan apinya tapi tidak bisa,” ucap Fahmi. Saat api mulai menyala, mahasiswa sempat berteriak meminta air, sehingga ada yang mencoba membawa air galon. Namun, gas air mata yang terus ditembakkan ke arah mahasiswa sehingga mereka berhamburan lari.

Iklan

Sopir angkutan kota, Baharuddin, langsung memegang kepalanya saat melihat mobilnya mulai terbakar. Ketika dia melintas di Jalan Urip Sumohardjo, matanya perih ketika percikan api mulai masuk ke dalam mobilnya. Hal itu yang membuat lima penumpangnya berhamburan ke luar mobil.

BACA JUGA:   Turis Brasil Jatuh ke Jurang 200 Meter di Rinjani, Begini Kronologinya

Kepala Kepolisian Resort Makassar, Komisaris Besar Mokhammad Ngajib, membantah terbakarnya mobil tersebut akibat percikan dari gas air mata.

Demonstrasi itu digelar gabungan mahasiswa se-Kota Makassar. Mereka mengangkat tema penolakan politik dinasti Presiden Jokowi, matinya demokrasi di Indonesia, dan adanya perampasan ruang hidup masyarakat adat.

Pilihan Editor: Berebut Lobi Calon Gubernur Jakarta



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER