Wednesday, November 5, 2025
Google search engine
HomeHiburanAngga Dwimas Sasongko Soroti Faktor Utama Kesuksesan Film

Angga Dwimas Sasongko Soroti Faktor Utama Kesuksesan Film

TEMPO.CO, JakartaTempo Media Group resmi meluncurkan Pal8 Pictures, anak perusahaan baru di bidang perfilman, pada Selasa, 17 Juni 2025. Bertempat di Kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, acara ini dihadiri sejumlah tokoh perfilman nasional, antara lain sutradara Angga Dwimas Sasongko, aktris Lola Amaria, komika Pandji Pragiwaksono, dan aktor Ario Bayu. Pendiri Bicara Box Office dan Cinepoint, Sigit Prabowo, turut hadir dan menjadi moderator dalam sesi diskusi yang bertajuk Gemilang Film Indonesia.

Pilihan Editor: Film Ratu Malaka Garapan Angga Dwimas Sasongko Diproduksi 2026

Pal8 Pictures memperkenalkan empat proyek film perdananya, yakni Mencintai Munir, adaptasi buku karya Suciwati; Petualangan Kobi, animasi edukatif dari kanal Kok Bisa; Bocor Alus the Movie, hasil pengembangan siniar politik Tempo; dan Pintu Kanjuruhan, kisah nyata keluarga korban tragedi Kanjuruhan 2022.

BACA JUGA:   Lirik Lagu Pretty Little Baby yang Viral di TikTok

Angga Dwimas Sasongko: Era Star Factor Sudah Lewat

Dalam sesi diskusi, Angga Dwimas Sasongko, CEO Visinema yang menjadi rumah produksi film Jumbo (2025) menyampaikan pandangannya mengenai tren industri film nasional. Menurutnya, era star factor atau keberhasilan film yang bertumpu pada popularitas pemain, telah berlalu.

“Yang ada, talent factor. Jadi, sudah enggak ada lagi presentasi talent dengan jumlah follower. Enggak berpengaruh,” ujar Angga. Ia menilai, yang lebih penting saat ini adalah kemampuan aktor yang sesuai dengan peran dan mampu menyatu dengan ekosistem film. Angga menekankan bahwa keterhubungan emosional antara penonton dan film kini lebih menentukan dibanding sekadar menghadirkan wajah terkenal.

“Karena hari ini penonton masuk ke bioskop bayar, mereka butuh effort,” tuturnya. Sutradara Mencuri Raden Saleh (2022) itu menambahkan, jika penonton hanya ingin melihat bintang, mereka bisa melakukannya lewat media sosial seperti Instagram atau TikTok. Namun, yang sebenarnya dicari penonton saat ini adalah keterhubungan emosional dengan film.

BACA JUGA:   Izna Grup K-Pop Baru Jebolan I-Land 2, Mengenal Acara Mnet Ini

Keputusan Irasional dan Pentingnya Riset

Angga menilai bahwa keputusan penonton untuk membeli tiket film kerap dipengaruhi faktor irasional. Bukan karena nama besar pemain, melainkan kekuatan cerita, produksi, dan kualitas eksekusi. “Kenapa penonton membeli tiket, kita harus lihat itu sebagai irrational decision. Apa saja yang mempengaruhi? Itu yang menarik, behavior yang menarik buat dipelajari,” ucapnya.

Sutradara kelahiran 1985 ini juga membagikan pengalaman Visinema dalam menggarap film Jumbo, yang berhasil meraih 10 juta penonton. Ia menekankan pentingnya berproses dan riset mendalam. “Jadi, untuk bikin satu film memang enggak bisa buru-buru. Perlu waktu, perlu nulis, perlu riset. Bahkan riset itu bukan cuma riset cerita,” ujar Angga.

BACA JUGA:   Anies Baswedan Kalah Jauh di Quick Count, Ririe Fairus Beri Reaksi Seperti Ini

Ekosistem dan Harapan untuk Talenta Baru

Angga menggarisbawahi pentingnya ekosistem yang mendukung bagi para sineas muda Tanah Air. “Dengan teknologi, dengan akses kepada pasar yang lebih mudah ini, mereka cuma butuh tempat, ruang yang sehat, yang suportif untuk mereka bisa tumbuh,” ujarnya.

Ia berharap kehadiran Pal8 Pictures dapat menjadi ruang baru bagi lahirnya generasi baru di perfilman nasional. “Saya sangat berharap Pal8 bisa menjadi ruang baru untuk mereka,” kata Angga menambahkan.

Pilihan Editor: Gala Premiere Blood Brothers: Bara Naga Tuai Banyak Pujian

Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER