GRUP boy band K-pop Stray Kids kembali dengan album terbaru bertajuk Karma dan langsung memecahkan rekor penjualan. Album keempat Stray Kids ini terjual 2.080.072 kopi hanya dalam sehari setelah perilisannya.
Menurut laporan Soompi, angka tersebut membuat Karma menjadi album kedua Stray Kids yang penjualan hari pertamanya melewati dua juta kopi, setelah album 5-STAR pada 2023 lalu. Media asing lain seperti The Korea Times bahkan menjelaskan peluncuran album ini sebagai kembalinya Stray Kids dengan penuh kejayaan di panggung global.
Comeback Gemilang Stray Kids
Pada Jumat, 22 Agustus 2025 pukul 13.00 KST, Stray Kids resmi merilis album baru Karma dengan lagu utama berjudul “CEREMONY”. Album ini menandai kembalinya mereka setelah hampir dua tahun sejak album penuh terakhir 5-STAR pada 2023. Dalam konferensi pers peluncuran yang digelar di Seoul, kedelapan anggota Stray Kids yaitu Bang Chan, Lee Know, Changbin, Hyunjin, Han, Felix, Seungmin dan I.N berbagi semangat mereka menghadapi tantangan baru. “Ini adalah comeback pertama kami di tahun ini dan kami telah bekerja keras untuk comeback ini meskipun sedang tur selama 11 bulan,” ujar Bang Chan selaku leader.
Soompi melaporkan bahwa lagu “CEREMONY” dari album Karma sangat laris. Dalam 24 jam, “CEREMONY” terjual lebih dari 2 juta kopi. Prestasi ini menunjukkan popularitas Stray Kids yang sangat tinggi, di mana mereka berhasil memecahkan rekor penjualan hari pertama bagi grup K-pop generasi ke-4 pada 2025.
“CEREMONY” Jadi Lagu Kebangsaan Baru Stray Kids
Lagu utama dari album Karma, yakni “CEREMONY”, memiliki makna khusus bagi Stray Kids. Menurut laporan The Korea Times, lagu ini digambarkan sebagai sebuah lagu kebangsaan penuh semangat yang menyalurkan euforia kemenangan. Bagi Stray Kids, perilisan lagu ini menjadi bentuk perayaan yang tepat setelah mereka sukses menuntaskan tur dunia terbesar dalam karier mereka, yaitu dominATE yang menghadirkan 54 pertunjukan di 34 kota.
Lebih jauh, konsep lagu “CEREMONY” terinspirasi dari budaya olahraga. Para anggota Stray Kids menyamakan diri mereka dengan atlet yang akhirnya dapat menikmati kemenangan setelah kerja keras dan perjuangan panjang. “Olahraga adalah bahasa universal. Seperti pemain sepak bola atau bisbol, kami masing-masing memainkan posisi kami, namun dengan tujuan yang sama,” ujar Seungmin.
