TEMPO.CO, Jakarta – Pemeran Vonny Anggraini dan Rory Asyari membagikan alasannya bersedia memerankan karakter di film horor jagal Darah Nyai karya sutradara Yusron Fuadi. Film jagal torture yang diproduksi Imaginarium Pictures ini akan tayang pada 21 Agustus mendatang.
Vonny Anggraini yang memerankan karakter Inspektur Yati mengatakan ketika menerima naskah, ia sempat bertanya-tanya perihal kedalaman kesadisan di tiap adegan. Bagi dia, hal itu sesuatu yang baru. “Karakter Inspektur Riyati beda jauh dari karakter saya pada umumnya di film-film yang lain. Jadi saya senang kalau dapat tantangan. Jadi bisa tahu ukuran akting saya sejauh apa,” tuturnya di Kantor Tempo pada Rabu, 23 Juli 2025.
Alasan Vonny Anggraini dan Rory Asyari Bermain di Darah Nyai
Ia mengatakan karakter perempuan dalam Darah Nyai digambarkan berdaya, melalui narasi pembalasan dendam. “Ada Rara yang menjadi medium dari Nyai, kemudian nanti ada Inspektur Yati yang penuh dukungan dari perempuan-perempuan yang berdaya. Jadi Ini perempuan banget, sih,” katanya.
Senada, Rory Asyari yang memerankan karakter Boni mengatakan dalam film ini perempuan hadir di bukan sekadar menjadi objek dan berdaya. Ini berbeda jika dibandingkan karakter perempuan di film horor lain, balas dendam bisa dilakukan ketika sudah menjadi hantu. “Yang membedakannya, ini mengangkat perempuan sebagai entitas yang berdaya,” ujarnya.
Sebagai Boni dengan julukan kepala geng yang berbisnis perdagangan manusia, Rory juga merasakan tantangan tersendiri. Ia mengatakan karakter Boni sangat jauh berbeda dengan karakter aslinya di kehidupan nyata. “Pelajaran yang saya dapat ketika mendapatkan peran yang sangat jauh berbeda maka reset dan observasi harus lebih dalam,” katanya.
Setelah membaca naskah, ia mulai mencari referensi dengan menonton berbagai film dengan karakter setipe, misalnya mengamati akting Christoph Waltz di film Spectre (2015) dan No Time to Die (2021). “Wajahnya ramah tapi aslinya kejam. “Di situ saya belajar seorang mafia yang sebenarnya tidak terlihat kejam tapi dia menyembunyikan kekejaman itu di belakang. Ini tantangan sendiri,” katanya.
Tentang Darah Nyai
Film Darah Nyai ditulis oleh peneliti dan kritikus film Hikmat Darmawan dan sutradara film B-Horror Azzam Fi Rullah. Kemudian disutradarai oleh Yusron Fuadi yang sebelumnya telah merilis dua film horor panjang dengan unsur fiksi ilmiah, Tengkorak (2017) dan Setan Alas! (2023). Sementara produser yang menangani selain Hikmat Darmawan, ada Rayner Wijaya dan Steve Wirawan.
Kisah film ini berangkat dari sebuah pembunuhan memicu amarah Laut Selatan. Nyai (Jessica Katharina) muncul dan memilih Rara (Violla Georgie) untuk menjadi alat pembalasan dendam. Nyai memberi kekuatan super untuk memburu para pelaku, geng perdagangan manusia pimpinan Boni (Rory Asyari). Inspektur Yati (Vonny Anggraini) menyelidiki pembunuhan-pembunuhan sadis perihal dendam ini, dan berjumpa Mbak Endang (Djenar Maesa Ayu) yang mengetahui misteri terdalam Laut Selatan.

