Friday, March 14, 2025
Google search engine
HomeOlahragaAlasan Sandy Walsh Tinggalkan Tenis dan Pilih Sepak Bola

Alasan Sandy Walsh Tinggalkan Tenis dan Pilih Sepak Bola


Jakarta, CNN Indonesia

Pemain Timnas IndonesiaSandy Walsh punya cerita unik tentang alasannya memilih sepak bola sebagai jalan hidup.

Sandy Walsh bahkan mengaku beberapa kali bolos pelajaran sekolah demi bisa meluangkan waktu untuk si kulit bundar.

Dalam wawancara dengan Mills Sport di Youtube, Sandy Walsh bercerita dirinya datang dari keluarga dengan latar belakang olahraga, terutama squash. Akrab dengan olahraga yang berhubungan dengan raket sejak kecil, Sandy justru kepincut dengan sepak bola karena melihat teman-temannya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ayah saya punya klub squash, dia adalah seorang pelatih dan menghabiskan waktu berjam-jam di klub squash-nya. Saya ‘lahir’ dengan raket di tangan dan suka bermain tenis,” kata Sandy.

BACA JUGA:   Update BP Batam: 210 Warga Terdampak PSN Rempang Eco-City telah Bergeser ke Hunian Sementara - BP Batam

“Tapi ketika saya pergi ke sekolah dan sebagian besar temanmu bermain sepak bola, saya memutuskan untuk memilih sepak bola. Saya adalah tipe pemain dalam tim dan suka menjadi bagian dari tim, akhirnya sepak bola mengambil alih diri saya,” ia menambahkan.

Masa-masa sekolah dihabiskan Sandy berkutat dengan sepak bola. Ia berusaha keras untuk masuk ke dalam tim di sekolahnya dan mengaku sempat melewatkan beberapa sesi pelajaran untuk bisa berlatih.

“Setelah saya mulai menendang bola dan bersenang-senang dengan teman-teman di taman bermain, di sekolah, atau setelah pulang sekolah, saya juga sempat melewatkan pelajaran hanya untuk bermain sepak bola lebih sering demi mendapatkan jersey tim di sekolah,” ujarnya.

BACA JUGA:   Kepulauan Riau Rp3.402.492, Ini Daftar Kenaikan UMP di 25 Provinsi

“Sejak saat itu saya merasa sepak bola ada di dalam diri dan hati saya lalu saya tidak bisa berhenti,” ia melanjutkan.

Sandy benar-benar serius dalam pilihan hidupnya. Ia masuk ke dalam tim junior Belanda U-15 hingga U-20. Pemain yang punya nenek asal Surabaya itu mengawali akademi di Belgia bersama Tempo Overjise, RSC Anderlecht, dan KRC Genk.

Saat membawa KRC Genk hingga ke perempat final Liga Europa 2016/2017, nama Sandy menguar di media massa nusantara karena yang bersangkutan punya darah keturunan Indonesia.

Proses naturalisasi dimulai saat Timnas Indonesia ditangani Simon McMenemy. Proses tarik ulur pun terjadi seiring dengan perubahan pelatih dan jajaran kepengurusan PSSI. Akhirnya penantian Sandy selama tujuh tahun berakhir ketika resmi jadi WNI pada November 2022, bersamaan dengan Jordi Amat.

BACA JUGA:   Dirawat Akibat Sakit Pneumonia, Ini Kondisi Terkini Paus Fransiskus

“Di Indonesia, sepak bola hampir sudah seperti agama. Saya berterima kasih kepada Indonesia karena saya lebih bersemangat dengan sepak bola dan menemukan cinta untuk sepak bola,” ucapnya.

[Gambas:Video CNN]

(ikw/jun)





Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER