Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melaporkan banjir rob di sejumlah RT di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mulai surut.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan banjir rob itu disebabkan oleh fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fenomena fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon).
Fenomena itu berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta. Misalnya, kenaikan air pada pintu Pasar Ikan pada 09.00 WIB.
“Hal tersebut menyebabkan kenaikan Pintu Air Pasar Ikan Bahaya/Siaga 1 pada Hari Sabtu [6/12] Pukul 09.00 WIB dan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta,” ujar Yohan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/12/2025).
Dalam hal ini, kata Yohan, Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim BMKG di Tanjung Priok juga telah mengeluarkan Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob) tanggal 01 – 10 Desember 2025.
Adapun, BPBD Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.
Yohan juga mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik. Genangan pun ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat.
Nah, berikut ini 4 RT berdasarkan data BPBD Jakarta per 18.00 WIB
Jakarta Utara
Kelurahan Pluit : 3 RT
Ketinggian: 25 s.d 40 cm
Penyebab: ROB
Situasi: Masih dalam penanganan
Kelurahan Marunda: 1 RT
Ketinggian: 15 cm
Penyebab: ROB
Situasi: Masih dalam penanganan
Sebelumnya, total banjir rob telah melanda 20 RT di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Selain itu, tiga ruas jalan di Jl. RE. Martadinata (Depan JIS), Kel. Papanggo, Kec. Tanjung Priok; Jl. Lodan Raya, Kel. Ancol, Kec. Pademangan; dan JI. Pangeran Tubagus Angke, Kel. Jelambar Baru, Kec. Grogol Petamburan. Dalam hal ini, BPBD Jakarta memastikan banjir di sejumlah wilayah dan ruas jalan itu kini sudah surut.
“BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” pungkas Yohan.

