KEPALA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria mengatakan lembaganya sedang bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia untuk membuat pesawat amfibi atau sea plane.
“Kami sedang mempersiapkan bagaimana membangun, memperkuat produksi sea plane. Jadi pesawat amfibi yang juga bisa mendarat di laut,” kata Arif usai dapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, 2025.
Arif mengatakan PT Dirgantara Indonesia sudah berkolaborasi dengan BRIN dalam industri pesawat. Ia menyebut BRIN sudah memiliki sejumlah inovasi bersama Dirgantara untuk pesawat N219. Pesawat ini siap diproduksi lebih banyak sesuai dengan pesanan pemerintah.
Selain industri pesawat, Presiden Prabowo Subianto juga memerintahkan Kepala BRIN untuk berkolaborasi dalam produksi alutsista dengan PT Pindad dan industri otomotifnya.
“Saya kira Maung yang sudah diproduksi oleh Pindad ini terus akan diperkuat research and development-nya,” tuturnya.
Arif mengatakan, Presiden juga berpesan agar BRIN menyokong industri strategis nasional seperti industri pangan, energi, manufaktur, elektronik, dan tekstil.
Dalam sektor pangan, Presiden secara khusus meminta BRIN menggandeng BUMN Agrinas untuk mendukung swasembada pangan.
“Beliau berpesan Agrinas merupakan partner yang harus terus digandeng oleh BRIN. Agrinas adalah partner yang harus benar-benar menjadi mitra dalam hilirisasi inovasi maupun riset,” kata Arif.
Arif mengatakan BRIN akan menyediakan teknologi mutakhir untuk PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero), PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), dan PT Agrinas Jaladri Nusantara (Persero) supaya meningkatkan produksi pangan.
“Namun Bapak Presiden tadi juga mengingatkan bahwa pangan ini tidak hanya soal beras dan jagung,” katanya.
Menurut Presiden, beras dan jagung relatif sudah melampaui target. Sehingga Prabowo meminta BRIN untuk meningkatkan swasembada protein seperti daging sapi, ayam, telur, dan budidaya perikanan.
“Budidaya darat ini harus terus digenjot untuk bisa memenuhi kebutuhan domestik, juga memenuhi kebutuhan ekspor, dan yang penting lagi adalah perikanan tangkap,” ujar Arif.
Arif mengatakan saat ini BRIN memang belum memiliki pusat penelitian perikanan tangkap. Sehingga ia akan membentuk pusat penelitiannya agar bisa mengejar target produksi protein.
Presiden menyampaikan bahwa BRIN sebagai institusi riset sangat penting buat bangsa. Sehingga diharapkan memberikan inovasi baru untuk menyelesaikan masalah negara. Karenanya, Arif akan mempercepat hilirisasi inovasi bekerja sama dengan Agrinas dan juga Danantara.
Pilihan Editor: BRIN akan Siapkan Teknologi Mutakhir untuk Agrinas

