Bisnis.com, JAKARTA – Mitra distribusi (Midis) penjualan SBN Ritel seri ST015 optimis terhadap penjualan produk pemungkas SBN Ritel 2025. Kepercayaan diri itu didasarkan pada besaran imbal hasil yang ditawarkan oleh produk ini.
Bareksa menjadi salah satu midis yang optimis terhadap penjualan ST015. COO Bareksa Ni Putu Kurnisari, menerangkan bahwa fitur imbal hasil floating with floor menjadikan ST015 memiliki daya tarik, terutama di tengah tren penurunan suku bunga lanjutan ke depan.
Artinya, imbal hasil akan turut naik jika suku bunga meningkat, tetapi akan tetap berada di batas minimal imbal hasil jika suku bunga mengalami penurunan.
“Hal ini yang membuat ST015 menjadi instrumen yang stabil dan adaptif terhadap dinamika pasar suku bunga,” tegas Putu kepada Bisnis, Senin (10/11/2025).
Menurut Putu, prospek penjualan ST015 juga ditopang oleh sentimen positif dari pasar obligasi pemerintah, stabilitas ekonomi domestik, hingga meningkatnya literasi keuangan di masyarakat.
Dengan begitu, Bareksa cukup pede bahwa penjualan ST015 akan bertumbuh dibandingkan realisasi penjualan ORI028. Bahkan, Bareksa pede penjualan ST015 dapat bertumbuh dobel digit. Terlebih, secara historis, penjualan SBN Ritel syariah di Bareksa cenderung mendapatkan antusiasme masyarakat.
“Bareksa memproyeksikan penjualan ST015 dapat tumbuh sekitar 10–15% dibandingkan realisasi seri SBN Ritel sebelumnya. Optimisme ini didorong oleh stabilitas inflasi, meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi, serta prospek penurunan suku bunga membuat investor akan melirik SBN Ritel salah satunya ST015 sebagai instrumen defensif,” katanya.
Senada, Head of PR & Corporate Communication Bibit William, menilai bahwa ST015 masih memiliki daya tarik untuk mampu diserap oleh investor ritel. Terlebih, imbal hasil yang ditawarkan cukup besar dibandingkan rata-rata bunga deposito yang dijamin oleh LPS.
Adapun ST015 menawarkan imbal hasil yang terpaut cukup jauh dengan bunga deposito perbankan. BCA misalnya, menawarkan bunga 3,00–3,25% untuk simpanan, BRI memberikan bunga deposito 3,00–3,50%, dan Mandiri sebesar 2,25–2,50% per tahun.
Dengan begitu, Bibit menargetkan penjualan yang maksimal terhadap produk ST015. Kendati tidak menerangkan target penjualan secara spesifik, Bibit bahkan melakukan sejumlah promosi untuk menarik minat investor.
“Target dan proyeksi penjualan Bibit tentunya maksimal. Untuk itu, salah satunya kami memberikan cashback untuk para investor,” katanya, Senin (10/11/2025).
Adapun untuk diketahui, penerbitan ST015 akan berlangsung pada periode 10 November–3 Desember 2025. ST015 memiliki dua tenor, yaitu ST015T2 dan ST015T4. Tenor pendek, dua tahun, memberikan imbal hasil 5,2% dan tenor panjang selama empat tahun, memberikan imbal hasil 5,45% per tahun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

