MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menceritakan kisahnya bisa menembus kampus di Australia karena tak sengaja mendengar siaran radio semasa kecil. Mu’ti membagikan kisah tersebut dalam pengenalan sekolah garuda di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Unggulan MH Thamrin, Jakarta Timur, pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Di hadapan puluhan siswa angkatan pertama sekolah garuda itu, Mu’ti mulanya menyerukan para pelajar untuk jangan ragu bercita-cita tinggi. Ia lantas membagikan perjalanan panjangnya dari seorang anak kampung tapi bisa kuliah di luar negeri dan kini ditunjuk jadi menteri.
“Kalau boleh saya sampaikan, saya ini adalah hanya anak madrasah,” kata Mu’ti.
Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum di Kudus, lalu berlanjut ke Madrasah Tsanawiyah Negeri Kudus, Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi dan lulus sarjana dari IAIN Walisongo Semarang.
Dengan latar belakang tersebut,  Mu’ti tak menyangka bisa menempuh pendidikan magister di Flinders University of South Australia dan bersaing dengan lulusan sekolah-sekolah bergensi lain. Ia mengatakan dirinya bukanlah orang yang lahir dari keluarga mampu. Mu’ti kecil tumbuh di sebuah desa terpencil di Kudus, Jawa Tengah. Kedua orang tuanya pun hanya tamatan sekolah dasar.
Semasa kecil, Mu’ti mengatakan dirinya kerap diajak sang ayah ke sawah untuk bertani. “Tapi sambil kami ke sawah dan memelihara ternak, bapak selalu mengatakan saya harus bercita-cita tinggi,” kata dia.
Mu’ti lalu menceritakan keseharian masa kecilnya. Setiap subuh ia selalu diajak sang ayah untuk menunaikan salat subuh. Â Setelah itu, ia selalu menemani ayahnya mendengarkan siaran di radio. Suatu hari, ia tak sengaja mendengarkan siaran dari English from Radio Australia. “Dari situ saya punya imajinasi mengenai negara Australia, saya membayangkan seperti apa dan saya belajar sendiri,” ucap dia.
Selain itu, siaran televisi Dunia Dalam Berita turut menguatkan anan-angan Mu’ti untuk bisa berkuliah di luar negeri. “Saya membayangkan betapa indahnya ketika saya bisa menjelajahi negara-negara yang sejak saya sekolah madrasah bisa saya datangi,” kata dia.
Meski mimpinya saat itu tampak tidak mungkin, Mu’ti menegaskan cita-cita tersebutlah yang telah membawa takdirnya sampai di titik saat ini, bisa kuliah ke Australia dan kini dipercaya menjadi Menteri Pendidikan. “Saya tidak punya banyak prestasi, tapi punya cita-cita tinggi untuk mencapai itu,” ujar dia.
Mu’ti mengakhiri ceritanya dengan memberikan wejangan kepada para siswa di sekolah garuda MH Thamrin. “Semangat, bahwa setiap yang kita capai adalah pondasi besar untuk kita meraih keberhasilan,” kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, pemerintah baru saja mengenalkan SMAN Unggulan MH Thamrin sebagai salah satu sekolah unggulan yang diberdayakan menjadi sekolah garuda tranformasi. Sekolah garuda merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sekolah ini merupakan konsep pendidikan kedua yang dirancang Prabowo setelah sebelumnya meluncurkan sekolah rakyat, sekolah yang di kelola oleh Kementerian Sosial dan ditujukan khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin.
Sekolah ini secara khusus ditujukan untuk siswa yang memiliki prestasi di atas rata-rata berdasarkan penilaian tertentu. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto mengatakan siswa di sekolah garuda akan disiapkan untuk bisa bersaing di kancah international dan bisa menembus kampus-kampus terkemuka di dunia.Â
Tujuannya, agar Indonesia bisa mengejar ketertinggalan di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM). “Sekolah garuda akan memperkuat SMA dan MA dan guru-gurunya agar para siswa mampu menebus perguruan tinggi terbaik dunia,” ujar dia saat memberikan sambutan di SMAN MH Thamrin, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.

