WAKIL Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pemerintah akan membuka seleksi petugas haji 2026 paling cepat pada November 2025. Menurut dia, petugas haji yang terpilih akan mengikuti pelatihan di barak.
“Petugas haji nanti kami rekrut, kemudian mereka harus masuk barak selama kurang lebih 3 pekan sampai dengan 4 pekan,” kata Dahnil di kantor Kementerian Haji dan Umrah, Jakarta Pusat pada Selasa, 30 September 2025.
Kendati disebut barak, lokasi pelatihan itu tetap berada di asrama haji. Dahnil menjelaskan, pelatihan ini digelar berdasarkan evaluasi pelaksanaan haji selama ini.
Menurut dia, banyak jemaah yang mengeluhkan kualitas kinerja petugas haji. “Karena memang ada keluhan banyak terkait dengan para petugas haji yang tidak melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya,” ujar dia.
Sehingga pelatihan untuk calon petugas haji, kata Dahnil, mencakup tiga hal. Di antaranya pelatihan ketahanan fisik, pembekalan fikih dasar haji, dan kemampuan berbahasa Arab. Politikus Partai Gerindra itu berharap petugas haji memiliki fisik yang kuat supaya bisa menggendong jemaah yang kesulitan berjalan.
Dahnil melanjutkan, pemahaman fikih dasar haji juga penting supaya petugas bisa mendampingi pelaksanaan rukun Islam kelima itu secara maksimal. Menurut dia, selama ini aspek penguasaan fikih haji kurang diperhatikan oleh jemaah haji itu sendiri.
Walhasil, mereka mengandalkan pengetahuan petugas haji. “Kadang-kadang jemaah kita tidak peduli. Yang penting mereka ingin tahu ketika petugas itu ditanya, petugas paham,” tutur dia.
Selanjutnya, pelatihan itu juga bertujuan untuk mempersiapkan kemampuan berbahasa Arab para petugas selama di Saudi. Dahnil menargetkan, para petugas setidaknya bisa berkomunikasi dengan bahasa Arab di level dasar atau pemula yang dianggap mudah.
Pilihan Editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis

