Thursday, December 25, 2025
Google search engine
HomeInternasionalMenlu Sugiono Bicara Gaza di PBB: 1 dari 50 Pekerja Kemanusiaan Tewas

Menlu Sugiono Bicara Gaza di PBB: 1 dari 50 Pekerja Kemanusiaan Tewas




Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Luar Negeri Sugiono membahas situasi Jalur Gaza, Palestina, saat pidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu (21/9).

Sugiono menyampaikan pernyataan itu saat menghadiri side event peluncuran Deklarasi Global Pelindungan Personel Kemanusiaan di Markas Besar PBB, New York.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Di Gaza saja tahun ini, lebih dari satu dari setiap 50 staf UNRWA tewas secara tragis. Ini merupakan jumlah kehilangan personel PBB tertinggi dalam sejarah,” kata Sugiono.

Jumlah itu, lanjut dia, bukan sekadar statistik. Setiap pekerja kemanusiaan yang gugur lebih dari sekadar nama. Mereka adalah individu-individu luar biasa yang mengorbankan nyawa mereka demi kemanusiaan.

BACA JUGA:   Media Asing Soroti Vonis 10 Tahun Eks Mentan SYL

Pengorbanan relawan itu mengingatkan dunia bahwa pekerjaan kemanusiaan tak hanya mulia, tetapi juga penuh bahaya, kata Sugiono.

Kondisi ini menyerukan tanggung jawab kolektif untuk melindungi mereka yang melindungi kemanusiaan, menegakkan dan menghormati hukum internasional.

“Pekerja kemanusiaan tak boleh menjadi sasaran,” ucap Menlu RI itu lagi.

Dunia, lanjut dia, harus bisa memastikan misi pekerja kemanusiaan terus berlanjut melalui komitmen yang lebih kuat terhadap perdamaian, kerja sama internasional yang lebih erat, dan kepatuhan yang teguh pada prinsip-prinsip kemanusiaan.

Sugiono lantas menyinggung soal deklarasi global pelindungan kemanusiaan itu. Menurut dia, komitmen itu tak boleh berakhir usai ditandatangani.

BACA JUGA:   FOTO: Situasi Jalur Kereta Cepat Prancis Disabotase Jelang Olimpiade

“Kita harus melaksanakannya secara penuh dan efektif. Kita juga harus bekerja sama untuk memastikan akuntabilitas, dan menghentikan impunitas serta standar ganda. Dan Indonesia siap berkontribusi,” imbuh dia.

Deklarasi tersebut digagas Ministerial Group for the Protection of Humanitarian Personnel yang terdiri dari sembilan negara. Negara-negara itu yakni Australia, Brasil, Kolombia, Indonesia, Jepang, Yordania, Sierra Leone, Swiss, dan Inggris. 104 negara, termasuk Indonesia, turut mendukung deklarasi tersebut.

Deklarasi itu juga menekankan empat langkah praktis: kepatuhan pada hukum humaniter Internasional, fasilitasi akses kemanusiaan, penyelarasan upaya pelindungan di tingkat internasional, nasional, dan lokal, serta akuntabilitas atas pelanggaran terhadap personel kemanusiaan.

Selain itu, deklarasi ditujukan untuk melindungi Warga Negara Indonesia yang bekerja maupun menjadi relawan di badan-badan PBB dan organisasi kemanusiaan lain di Gaza, Sudan, serta wilayah konflik lain.

BACA JUGA:   5 Orang Jadi Korban Penembakan Sekolah di Swedia

Israel meluncurkan agresi ke Palestina pada Oktober 2023. Sejak saat itu, mereka terus menggempur warga termasuk pekerja kemanusiaan dan objek sipil.

Imbas agresi Israel, lebih dari 64.000 warga tewas, ratusan ribu rumah dan fasilitas sipil hancur, serta jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]





Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER