Thursday, December 25, 2025
Google search engine
HomeEkonomi BisnisDSSA dan FirstGen Geothermal Targetkan Perusahaan JV Terbentuk Kuartal IV/2025

DSSA dan FirstGen Geothermal Targetkan Perusahaan JV Terbentuk Kuartal IV/2025



Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Sinar Mas, PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) melalui entitas anak PT DSSR Daya Mas Sakti telah menargetkan perusahaan patungan atau joint ventura (JV) dengan PT FirstGen Geothermal Indonesia dapat terbentuk pada kuartal IV/2025.

PT FirstGen Geothermal Indonesia adalah entitas anak dari Energy Development Corporation (EDC), perusahaan produsen energi baru terbarukan dari Philipina yang merupakan bagian dari First Gen Corporation.

Direktur DSSA Hermawan Tarjono dan Alex Susanto memaparkan rencana struktur kepemilikan JV yang direncanakan akan dibentuk adalah 50% dimiliki DSSR dan 50% dimiliki FirstGen. Perjanjian kerangka kerja sama pembentukan JV ini telah ditandatangani kedua perusahaan pada 27 Agustus 2025.

“Pembentukan JV akan dilaksanakan pada kuartal IV tahun 2025. Sedangkan informasi terkait target commissioning pembangkit listrik tenaga panas bumi saat ini belum tersedia,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (2/9/2025).

BACA JUGA:   Harapan Besar MUI Korupsi Hilang di Tangan Prabowo, Ungkit Pesan Sumitro

Sebelumnya, Direktur Utama PT DSSR Daya Mas Sakti sekaligus Wakil Presiden Direktur Dian Swastatika Sentosa Lokita Prasetya menjelaskan bahwa kesepakatan dengan FirstGen akan berfokus pada pengembangan dan pengelolaan sumber daya panas bumi dengan potensi gabungan sekitar 440 megawatt, yang tersebar di enam wilayah strategis yang berlokasi di Jawa Barat, Flores, Jambi, Sumatra Barat dan Sulawesi Tengah.

DSSA melihat potensi besar Indonesia yang memiliki sekitar 40% cadangan panas bumi dunia atau setara dengan 24 gigawatt. Namun, dari cadangan tersebut baru sekitar 10% yang telah dikembangkan. 


Selain itu, pengembangan energi baru terbarukan juga mendapat dukungan berupa komitmen pemerintah Indonesia untuk mempercepat transisi energi nasional, memperluas porsi energi terbarukan, serta mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060. 

BACA JUGA:   Gagal Nyalon di Pilkada Jakarta 2024, Kemana Pendukung Anies Baswedan Berlabuh?

“Tujuan kami adalah memperkuat kapasitas nasional dan memanfaatkan potensi energi panas bumi untuk menghadirkan energi bersih. Bersama EDC, kami ingin memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan,” ujar Lokita.

Dikutip dari laman resminya, EDC merupakan salah satu pioner produsen listrik energi bersih asal Philipina yang telah beroperasi selama lebih dari 40 tahun. Perusahaan yang berkantor di Ortigas Avenue, Pasig Philipina ini merupakan salah satu produsen energi panas bumi terbesar di Asia.

Kapasitas pembangkit terpasang EDC sebesar 1.480,19 megawatt dan menyumbang 18% dari total kapasitas terpasang energi terbarukan di Philipina. Dari total kapasitas tersebut, pembangkit bertenaga panas bumi berkontribusi atas 61% atau 1.185,40 megawatt. Portofolio energi bersih EDC juga mencakup 150 megawatt tenaga angin, 132,80 megawatt tenaga air, dan 11,99 megawatt tenaga surya.

BACA JUGA:   Spanyol Vs Georgia: La Furia Roja Menang 3-1

“Dengan menggabungkan kapabilitas global EDC dan kehadiran lokal DSSR yang kuat, ventura bersama ini tidak hanya akan mengembangkan proyek, tetapi juga membangun kapasitas dan mentransfer pengetahuan yang akan memberikan dampak jangka panjang bagi sektor energi terbarukan Indonesia,” ujar Wakil Ketua dan CEO EDC, sekaligus Presiden dan COO First Gen, Francis Giles B. Puno.



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER