FILM horor Sukma yang diproduseri Tiger Wong Entertainment dengan sutradara Baim Wong punya cara sendiri selama proses syuting. Fokus cerita film kedua Baim Wong ini berangkat dari cermin dan tidak ada penampakan hantu.
Pilihan Editor: Baim Wong Ungkap Film Sukma Juga Bicara Isu Perempuan
Kata Baim Wong Soal Syuting Film Sukma
Baim mengatakan saat mengarahkan pemeran di lokasi syuting punya pendekatan yang berbeda-beda. Ia terlebih dulu melihat karakter masing-masing dari pemain sehingga perlakuannya tak terkesan menggurui. “Semua pemain punya ego sendiri-sendiri jadi harus tahu banget cara masuknya. Supaya di film itu bukan hanya nama-nama besar tapi lebih ke koneksi antar dialog sehingga enak ditonton,” katanya di Tiger Wong Entertainment, Jakarta Selatan pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Ia mengatakan keseruannya yakni menganalisa pemeran dari gaya bicaranya hingga mimik wajahnya. “Itu penyesuaian satu-satu sampai dia percaya sampai dia percaya dan cair. Kalau sudah masuk, sudah enak selanjutnya,” kata dia.
Kemudian Baim mengatakan memilih Luna Maya sebagai pemeran utama dalam film ini. Ia menawari Luna Maya agar tak mengenakan make-up, karena selama ini berperan sebagai orang kelas menengah ke atas. “Saya sudah lihat filmnya jadi orang kaya terus, di sini saya jadikan menengah ke bawah. Tapi ternyata dia mau saja tak pakai make-up,” katanya.
Sementara Kimberly Ryder yang ikut bermain di Sukma mengatakan, ini kali pertama kerjasama dengan Baim Wong. Namun ia merasa Baim memang sutradara yang memiliki visi dari awal hingga tuntas. “Meski dia sebelumnya aktor, dia tahu cara menyampaikan kepada pemainnya, tak bingung. Kami juga masih bisa berdiskusi dengannya tentang adegan,” kata Kimberly.
Kepercayaan Berakting
Oka Antara menuturkan dirinya memahami kekurangan dan kelebihan Baim sebagai sutradara. Hal itu karena sebelumnya sudah terlibat di film Lembayung. “Saya sebagai pemain itu sangat mengharapkan bisa dijelaskan karakter dan cerita pakai diksi yang tepat. Baim tak terlalu pandai menggunakan diksi-diksi, tapi dia tahu maksud akhirnya seperti apa,” katanya.
Ketika Oka telah melakukan maksud Baim tanpa diberitahu secara verbal, ia merasa diberikan kebebasan dalam berakting. “Tapi bukan kebebasan berinterpretasi seenaknya. Harus aktif untuk bisa ketemu maksud yang dia ingin sampaikan meski ada kesulitan dalam menjembataninya,” tutur Oka.
Oka mengatakan karakternya sebagai Pram punya sikap yang lugu namun dia harus memahami jenis keluguan tertentu. “Seperti datang ke rumah tak percaya kalau rumah itu dihantui itu juga lugu. Level lugunya kan macam-macam, bayi tak mengerti apa-apa juga lugu,” katanya.
Sedangkan Fedi Nuril mengatakan selama proses syuting, Baim kerap mengandalkan spontanitas untuk memunculkan ide-ide yang menarik. Tapi Fedi percaya Baim mampu menyampaikan maksud dan menggarap film dengan sungguh-sungguh dan totalitas. “Menurut saya adegannya bagus, idealismenya ada, seleranya ada sehingga saya bisa tenang,” katanya.
Kelebihan lainnya dalam penggarapan film Sukma, kata dia, ketika Baim sebagai sutradara tak bisa tidak dianggap oleh para pemeran meski mengantongi nama-nama bintang. “Mungkin karena dia aktor juga jadi dia tak seperti sutradara. Dia cukup tegas untuk kami bisa percaya dengan arahannya dan mau melakukan apa yang dia arahkan, tapi tetap bisa bercanda,” katanya.
Baim menggandeng aktor seperti Luna Maya, Christine Hakim, Oka Antara, Fedi Nuril, Anna Jobling, Kimberly Ryder, Amanda Soekasah, Maeeva Amin, hingga Asri Welas, masuk dalam daftar pemain. Tak hanya itu, dua putra Baim, Kiano Tiger Wong dan Kenzo Eldrago Wong, juga ikut terlibat dalam Sukma.
Pengalaman Horor saat Syuting
Syuting yang dilakukan di Yogyakarta pun punya ceritanya sendiri. Baim menuturkan saat hari pertama syuting Christine Hakim merasakan perasaan yang tak nyaman. “ Dari situ kami pindahkan tumpengnya dari basecamp ke rumah. Ternyata di situ dulunya ada yang bunuh diri,” tuturnya.
Pengalaman mistis lain dialami kru saat persiapan membangun set syuting. Baim menceritakan krunya menelepon dan melaporkan kejadian janggal dua kali. “Jadi kayak ada rambut panjang, setelah itu tak ada yang berani tidur di situ. Lumayan mengerikan,” katanya.

