KOMIKA Pandji Pragiwaksono akan menggelar puncak pertunjukan komedinya yang bertajuk Mens Rea di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Sebelum Jakarta, Pandji telah menghelat acara serupa di sepuluh kota lain yang mencakup Bandung, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Bogor, Semarang, Balikpapan, Medan, Palembang, dan Denpasar. Bandung menjadi kota pertama yang didatangi Pandji pada Sabtu, 19 April lalu.
Mens Rea digadang-gadang menjadi tur komedi terbesar se-Asia Tenggara. Di Jakarta nanti, misalnya, kapasitas penonton diperkirakan mencapai 10 ribu orang. Selain itu, kuota untuk penonton daring juga mencapai lebih dari 2 ribu orang. Penonton yang ingin mendapatkan tiket dapat mengakses situs resmi mensrea.id. Setidaknya sekitar 300 tiket masih tersedia di situs tersebut.
Alasan Pandji Pragiwaksono Gunakan Istilah Mens Rea
Pandji menjelaskan bahwa istilah “mens rea” berasal dari ilmu hukum. Sesuai makna sebenarnya, mens rea berarti niat jahat. Dalam pertunjukan komedi bertema politik itu, Pandji ingin mengungkap niat jahat di balik perpolitikan di Tanah Air.
“Kita mesti menilai seorang politikus dari niatnya, jangan cuma lihat tindakannya,” kata Pandji kepada Tempo dalam wawancara virtual pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Dalam pertunjukan ini, Pandji melanjutkan, tidak ada materi yang menjatuhkan atau menghina kepribadian seseorang. Meski mengambil judul “mens rea” untuk mengangkat isu politik, Pandji tetap berkomitmen mengedepankan unsur komedi. “Saya cuma pengin ngelawak, enggak ada niat jahat,” ujarnya.
Pandji menjelaskan bahwa Mens Rea ini memang ditujukan memberikan edukasi politik melalui komedi. Dia akan membahas pengetahuan politik secara umum yang nantinya dikaitkan dengan kejadian-kejadian di Indonesia.
Tak Semua Membahas Politik
Meski begitu, Mens Rea bukan hanya menyoroti persoalan politik. Pandji memperkirakan bahwa materi politik yang akan ditampilkan mencapai 85 persen. Sisanya, dia ingin membawa isu kesehatan mental yang selama ini menjadi bagian dari keresahannya. “Orang-orang belum terlalu peduli kesehatan mental dan permasalahan dalam kesehatan mental adalah salah diagnosa,” tuturnya.
Lebih lanjut, Pandji menerangkan bahwa materi komedi yang dia akan tampilkan telah dipersiapkan sejak tahun lalu. Meski begitu, beberapa materi baru juga mendapatkan tempat. Dia mengaku bahwa beberapa lelucon baru berhasil diperoleh pada waktu-waktu yang terduga, seperti ketika berada di pesawat.
Persiapan Pandji bukan hanya dalam urusan substansi. Dia turut melancarkan promosi tentang rencana perjalanan Mens Rea ke 11 kota sejak tahun lalu. Bahkan, dia juga merilis lagu rap berjudul “Mens Rea” untuk mendukung tur tersebut.
Pandji menuturkan bahwa taktik promosi ini terinspirasi dari film-film Marvel. “Marvel aja mempromosikan sebuah film sejak setahun sebelumnya,” ucapnya.
Dalam turnya di Jakarta mendatang, Pandji menjanjikan sejumlah materi-materi segar yang belum pernah dibawakan sebelumnya di kota-kota lain. Dalam durasi 1 jam 45 menit, Pandji ingin memberikan hiburan sekaligus edukasi lewat komedi.
Sebelumnya, Head of Promotor Comika Company Rahadyan Kukuh mengungkap bahwa Pandji sempat menyatakan ingin rehat setelah acara terakhirnya yang bertajuk Komoidoumenoi. Namun secara tiba-tiba Pandji mengatakan ingin membuat pertunjukan komedi baru dengan nama Mens Rea.
“Yang pertama kali tim Comika Event pikirkan Mens Rea itu bukan bagaimana proyeknya, tapi kami mencari ‘Mens Rea’ tuh apa?’” ungkap Kukuh pada acara konferensi pers di Markas Comika, Jakarta Selatan pada Rabu, 16 April 2025.
Kemudian Kukuh juga menjelaskan bahwa sudah merancang sekaligus melakukan penjualan tiket dari tahun lalu. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena didukung dengan kondisi politik tahun lalu yang sedang hangat-hangatnya. Dari 10 kota, ada beberapa kota yang akan mengadakan 2 pertunjukan, siang dan malam. Estimasi total penonton dari seluruh kota yang diadakan pertunjukan sekitar 21.400-an.
Sofwa Najla ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Pandji Pragiwaksono Angkat Isu Politik untuk Tur Mens Rea

