Monday, August 11, 2025
Google search engine
HomeEkonomi BisnisKinerja Ekonomi RI Didukung 5 Sektor Ini, Saham INDF hingga ANTM Layak...

Kinerja Ekonomi RI Didukung 5 Sektor Ini, Saham INDF hingga ANTM Layak Dilirik



Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak lima sektor berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal II/2025. Beberapa di antara sektor ini menurut analis masih menarik untuk dikoleksi.

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menjelaskan lima sektor penopang ekonomi pada kuartal II/2025 adalah sektor manufaktur, pertanian, perdagangan, konstruksi dan tambang. Wafi melihat peluang pertumbuhan masing-masing sektor tersebut masih baik pada semester II/2025.

“Peluangnya masih oke pada paruh kedua 2025, tapi berbeda setiap sektor. Manufaktur dan perdagangan misalnya bisa terbantu konsumsi yang mulai pulih dan momen pada akhir tahun,” kata Wafi, Jumat (8/8/2025).

BACA JUGA:   Emas Antam Laris Manis, ANTM Kantongi Laba Bersih Rp3,64 Triliun pada 2024

Lalu, lanjutnya, sektor konstruksi diuntungkan proyek APBN dan swasta di awal pemerintahan baru. Sementara itu, sektor tambang menurut Wafi diuntungkan dengan harga komoditas seperti nikel dan emas yang memiliki harga cukup baik tahun ini. 

“Sektor pertanian bisa stabil asal cuaca mendukung,” ucap Wafi.

Adapun untuk semester II/2025 ini, Wafi menuturkan pilihan sektor akan condong ke komoditas tertentu seperti nikel, emas, konstruksi, dan consumer staples.

Beberapa saham yang menjadi pilihan KISI pada paruh kedua adalah INDF dan ICBP untuk consumer staples, SMGR untuk konstruksi, NCKL atau ANTM untuk nikel dan emas. KISI juga memilih saham UNVR sebagai saham defensif pada sisa tahun ini.

BACA JUGA:   Pertamina Siagakan 57 SPBU Modular di Jalur Mudik Lebaran 2025

Adapun berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 7 Agustus 2025, sejumlah indeks sektoral tercatat mengalami penguatan. Indeks tersebut seperti indeks energi yang menguat 9,94%, basic materials naik 33,4%, industrials 1,10%, healthcare naik 10,34%, properties & real estate naik 4,58%, technology naik 128,29%, infrastructures naik 25,43%, dan transportation & logistic menguat 14,56%.

Sementara itu, indeks sektoral yang masih memiliki kinerja underperform adalah consumer non-cyclicals yang melemah 3,64%, consumer cyclicals melemah 5,79%, dan financials yang turun 0,45% sejak awal tahun.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2025 ini berada di atas proyeksi ekonom dan analis sebelumnya.

Berdasarkan proyeksi dari 30 ekonom maupun lembaga yang dihimpun Bloomberg, median atau nilai tengah pertumbuhan PDB pada tiga bulan kedua 2025 adalah 4,8% (YoY). Estimasi tertinggi yakni pertumbuhan hingga 5% sedangkan terendah 4,6%.

BACA JUGA:   'Calon Ibu Negara Idaman' Siti Atikoh Rutin Laporkan Aspirasi Masyarakat kepada Ganjar Pranowo

Lima sektor tercatat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi seperti sektor manufaktur, pertanian, perdagangan, konstruksi dan tambang.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER