Jakarta, CNN Indonesia —
Dua pilot membagikan pengalaman saat pesawat mereka nyaris bertabrakan dengan helikopter saat mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan.
Insiden itu terjadi sebelum tabrakan mematikan American Airlines dengan helikopter Angkatan Darat Amerika Serikat, Black Hawk pada Rabu (29/1) malam waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam catatan Sistem Pelaporan Keselamatan Penerbangan NASA, pilot menyatakan pesawat penumpang harus mengambil tindakan mengelak demi menghindari tabrakan dengan helikopter saat hendak mendarat.
Peristiwa itu terjadi pada April 2024. Pilot itu menulis bahwa saat turun ke bandara, kru menerima peringatan lalu lintas dan peringatan sistem penghindaran tabrakan.
“[Ada] helikopter di sekitar 300 kaki (91 meter) di bawah kami,” kata dia, dikutip CNN, Kamis (30/1).
Menurut laporan itu, kru pesawat kemudian mengambil tindakan mengelak.
“Kami tak pernah menerima peringatan lalu lintas dari [air traffic controller] jadi kami tak menyadari keberadaan helikopter di sana,” tulis pilot itu.
Dia lalu menyarankan agar ada pemisahan yang lebih baik untuk lalu lintas bandara di dekat sungai terutama untuk helikopter yang terbang di atas sungai atau yang lebih rendah dari pesawat.
Dalam insiden lain pada Oktober 2022, pilot pesawat penumpang melaporkan bahwa saat turun di bandara, sistem penghindaran tabrakan pesawat memberi tahu soal “lalu lintas.”
Sistem itu juga mengarahkan pesawat untuk “naik sekarang.” Pesawat lalu membatalkan pendaratan, berputar-putar, dan berhasil mendarat di percobaan kedua.
“Setelah meninjau jalur pendekatan dan informasi lain, kami mengira kami berada dalam jarak 300 kaki (91 meter) atau kurang dari apa yang ternyata merupakan helikopter lepas landas dari rumah sakit,” tulis pilot tersebut.
Dalam kedua insiden itu, pilot melaporkan bahwa mereka mendarat di landasan pacu 19.
Kedua pesawat tersebut juga terdaftar beroperasi di bawah “bagian 121,” sertifikat regulasi yang secara umum mencakup maskapai penerbangan besar AS dan maskapai penerbangan regional.
Di kedua kasus tersebut, pilot melaporkan tak pernah melihat helikopter yang mungkin berada dalam jarak beberapa ratus kaki dari mereka.
Insiden ketiga dilaporkan seorang pengontrol lalu lintas udara yang bekerja di Bandara Ronald Reagan. Dia menggambarkan “konflik udara” antara dua helikopter militer di dekat bandara pada September 2022.
Namun, rincian insiden tersebut tak begitu jelas.
“[Kedua helikopter itu berada terlalu dekat saat] tidak ada cukup staf untuk mengisi semua posisi di kabin menara,” tulis pengontrol.
Mantan administrator penerbangan federal AS, Randy Babbitt, tak tahu pasti soal insiden tersebut. Namun, dia mengatakan helikopter seringkali menanggapi situasi darurat dengan memprioritaskan perjalanan daripada peraturan wilayah udara.
Tindakan itu kemungkinan diambil karena helikopter terbang di ketinggian rendah dan jarang menimbulkan masalah.
(isa/bac)