Thursday, May 22, 2025
Google search engine
HomeInternasionalIsrael Tangkap Ajudan Netanyahu Diduga Bocorkan Rahasia Intelijen

Israel Tangkap Ajudan Netanyahu Diduga Bocorkan Rahasia Intelijen




Jakarta, CNN Indonesia

Polisi Israel menangkap ajudan utama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena dugaan membocorkan informasi rahasia ke media asing.

Menurut dokumen pengadilan ajudan Netanyahu, Eliezer Feldstein, dan beberapa yang lain telah diinterogasi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“[Karena] kebocoran informasi intelijen rahasia dan sensitif,” demikian menurut dokumen pengadilan yang dirilis pada Minggu (3/11), dikutip CNN.

Dokumen pengadilan itu menyebut informasi dari sistem militer Israel dan dikeluarkan secara ilegal mungkin merusak strategi militer membebaskan sandera yang ditawan Hamas.

Sebelumnya, pemimpin oposisi Yair Lapid menuduh kantor perdana menteri membocorkan dokumen rahasia palsu untuk menggagalkan kemungkinan kesepakatan sandera.

BACA JUGA:   Kenapa Tidak Boleh Ada Negara yang Menguasai Wilayah Benua Antartika?

Dokumen itu diduga membentuk operasi mempengaruhi opini publik terhadap keluarga sandera yang ditawan Hamas.

“Diduga tim Netanyahu menerbitkan dokumen rahasia dan memalsukan dokumen rahasia untuk menggagalkan kemungkinan kesepakatan penyanderaan,” kata Lapid.

Kasus tersebut, kata dia, muncul dari kantor Perdana Menteri. Ia lalu menyerukan investigasi terkait masalah ini.

“Penyelidikan harus memeriksa apakah itu bukan atas perintah Perdana Menteri,” imbuh Lapid.

Dugaan kebocoran itu menjadi bahan dalam artikel yang tayang di media Yahudi tertua di Inggris, Jewish Chronicle, dan di Jerman, Bild, pada September.

Kedua media itu mengutip sumber intelijen Israel dan mendukung narasi Netanyahu.

Netanyahu sempat menggelar konferensi pers dan menyebut dokumen yang diduga milik Hamas ditemukan di terowongan di Gaza.

BACA JUGA:   Trump Mengutip Putin Sebut Sistem Demokrasi AS Mulai Busuk

Dokumen itu, kata dia, menunjukkan Hamas berusaha memecah belas warga Israel.

“Saya tak akan menyerah dengan tekanan ini,” kata Netanyahu.

Artikel di media asing itu rilis saat gencatan senjata dan negosiasi pembebasan sandera berlangsung.

Di saat yang sama, warga Israel demo mendesak pemerintah membuat kesepakatan dengan Hamas dan membawa pulang sandera.

Artikel Jewish Chronicle mengutip sumber intelijen yang menyebut “Rencana Sinwar adalah menyelundupkan dirinya dan para pemimpin Hamas yang tersisa bersama dengan sandera Israel melalui koridor Philadelphia ke Sinai dan dari sana ke Iran.”

Artikel itu diperoleh selama interogasi terhadap seorang pejabat senior Hamas yang ditangkap dan dari informasi dari dokumen yang disita pada 29 Agustus.

Saat itu, enam jenazah sandera yang tewas ditemukan.

Usai heboh soal akurasi data, Jewish Chronicle menghapus artikel tersebut.

BACA JUGA:   Thailand Catat 1.266 Kecelakaan Lalin Selama Periode Mudik Songkran

Bild sementara itu melaporkan soal dokumen Hamas yang ditulis pemimpin kelompok ini Yahya Sinwar.

Dalam dokumen tertera, Sinwar berusaha menciptakan perpecahan di dalam Israel dan menekan keluarga sandera.

Namun, militer Israel menyebut dokumen itu ditulis jajaran menengah Hamas dan bukan Sinwar. Dokumen itu juga merupakan fail lama.

Lalu dalam konferensi pers pada 10 September, juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan tak tahu apa-apa soal informasi itu.

“Saya tak tahu informasi seperti apa yang Anda sebutkan mengenai Sinwar dan para sandera di Philadelphia,” ucap Hagari.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]





Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER