Jakarta, CNN Indonesia —
Nama Imane Khelif mencuat seiring berlangsungnya Olimpiade Paris 2024. Berikut fakta di balik sosok Imane Khelif.
Imane Khelif jadi sosok pembicaraan banyak orang saat ia bertanding melawan Angela Carini dari Italia. Khelif hanya butuh waktu kurang dari satu menit untuk membuat Carini menyerah.
Setelah pertandingan usai, Carini menyatakan ia belum pernah mendapatkan pukulan sekeras yang dirasakan saat bertarung melawan Khelif dalam hidupnya. Hasil itu kemudian memunculkan kontroversi. Banyak pihak yang menyatakan keraguan terhadap gender Imane Khelif. Nama Imane Khelif pun jadi pembicaraan banyak orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bantahan lalu muncul dari pihak Aljazair dan sejumlah pihak lainnya. Imane Khelif dinyatakan dilahirkan sebagai perempuan sekaligus menepis isu transgender yang langsung beredar usai laga tersebut berlangsung.
Berikut fakta petinju Imane Khelif yang Tersandung Kontroversi Gender, dikutip dari CNN:
1. Olimpiade Paris 2024 bukan Olimpiade pertama Imane Khelif. Ia pernah bertarung di Tokyo 2020. Saat itu Khelif lolos ke perempat final namun kalah dari wakil Irlandia, Kellie Harrington dengan skor telak 5-0.
2. Juru bicara IOC Mark Adams menegaskan bahwa tidak ada kasus transgender dalam riwayat Khelif.
“Dia terlahir sebagai wanita, terdaftar sebagai wanita, hidup sebagai wanita, bertinju sebagai wanita, dan memiliki paspor sebagai wanita. Ini bukan kasus transgender,” tutur Mark Adams.
3. Imane Khelif merebut medali perak Kejuaraan Dunia IBA 2022. Namun di 2023, IBA mendiskualifikasi Imane Khelif dari laga perebutan medali emas. Mereka menyatakan Imane Khelif ‘tidak memenuhi kriteria kelayakan yang dibutuhkan’ dan ‘terbukti memiliki keunggulan kompetitif dibanding petinju wanita lain’. Selain Imane Khelif, IBA juga mendiskualifikasi Lin Yu Ting dari Taiwan.
4. IOC menolak tes tersebut dan menyatakan hal itu sebagai perbuatan yang sewenang-wenang. IOC menyatakan dua petinju itu didiskualifikasi IBA tanpa proses hukum. IBA sendiri saat ini sedang dicabut statusnya sebagai badan tinju resmi untuk Olimpiade.
5. Carini sudah meminta maaf atas kontroversi yang muncul. Ia menghormati keputusan IOC.
“Saya meminta maaf untuk lawan saya. Bila IOC menyatakan dia bisa bertanding, saya menghormati keputusan itu,” kata Carini.
(ptr)