Thursday, April 17, 2025
Google search engine
HomeHiburanGaleri Orbital Gelar Pameran Tunggal Nandanggawe, Karyanya Terinspirasi dari Masa Pandemi

Galeri Orbital Gelar Pameran Tunggal Nandanggawe, Karyanya Terinspirasi dari Masa Pandemi

TEMPO.CO, Bandung Galeri Orbital Dago Bandung menggelar pameran tunggal seniman, Nandanggawe. Pameran berjudul Sejengkal Kurang Sedepa itu berlangsung mulai 30 Mei hingga 23 Juni 2024. “Di pameran ini ada rasa kerinduan yang tidak bisa tersampaikan secara verbal,” kata kurator pameran Rifky Effendy, Kamis, 30 Mei 2024.

Pameran Tunggal Nandanggawe Terinspirasi dari Pandemi

Menampilkan beragam medium seperti gambar, lukisan, serta instalasi, Nandanggawe menggunakan berbagai material dan objek keseharian seperti potongan kayu, besi, seng yang berkarat, bungkusan karung, kain, untaian rambut, dan lain sebagainya. Gagasan karyanya muncul dari masa pandemi Covid 19 yang berdampak pada segala aspek kehidupan global. Selain pembatasan aktivitas fisik, kota-kota modern pun menjadi senyap, dan orang-orang dibuat untuk berdiam di rumah secara paksa di tengah mobilitas yang tinggi abad 21. 

BACA JUGA:   Wakil Kepala BP Batam Sidak Aktivitas Cut and Fill di Wilayah Botania I - BP Batam

Keterlibatan seniman dengan seni performans, menurut Rifky, sepertinya membawa pengaruh pada eksplorasi karya-karya instalasi. Nandanggawe menggantung dengan menjejerkan berbagai benda keseharian dalam instalasinya untuk mengungkapkan narasi melalui obyek. 

Pada beberapa karya yang berjudul ‘Doa Para Penjaga’, ‘Jejak Para Penghayat’, ‘Oleh-oleh dari Negri Dongeng’, ‘Senjakala Kadugalan’ yang baru dibuat pada 2024, mencerminkan pendekatan pokok masalah pada nilai-nilai budaya masyarakat masa lalu dan bercampur dengan kehidupan sekarang.  Pada karyanya, muncul aneka sosok mahluk sureal yang berasal dari bentuk jamur, keong, ulat, dan serangga, sambil melilit beragam benda seperti bongkahan pohon, besi beton dan lainnya.

Karya berjudul Oleh-oleh dari Negeri Dongeng buatan Nandanggawe. Foto: Dok.Orbital.

BACA JUGA:   Malaysia dan Thailand Bernafas Lega Jelang Piala Asia 2023, Pemain Bintangnya Lolos Sanksi AFC

Bicara Soal Hubungan Manusia dengan Alam Sekitar 

Iklan

Menurut Rifky, karya gambar Nandanggawe cenderung mengarah kepada hubungan manusia dengan alam sekitar yang semakin memburuk dan tidak seimbang. Seke atau mata air misalnya telah berubah menjadi perumahan, jalan aspal, bahkan sebagai tempat pembuangan sampah. Kekaryaan Nandanggawe menghadapkan persoalan dengan hubungan manusia yang selalu menuju dunia ideal lewat citra kehancuran dan kekacauan seperti realita sekarang.

Nandanggawe yang bernama asli Nandang Gumelar Wahyudi kelahiran Bandung pada 1970 merupakan seniman lulusan Pascasarjana Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung 2017. Ikut pameran karya sejak 1992, lukisannya pernah mendapat penghargaan 10 karya terbaik Phillip Moris Indonesian Art Award 1997. Sejak  2011 hingga sekarang, Nandanggawe mendirikan DrawingClass212 untuk mewadahi para seniman muda yang memiliki ketertarikan khusus untuk mengeksplorasi bersama gagasan baru seni melalui teknik drawing. 

BACA JUGA:   5 Perbedaan Semifinal Euro dan Copa America

Pilihan Editor: Lihat Karya Pameran Alam Bawah Sadar di Bandung, Pengunjung Harus Berjongkok



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER