Thursday, March 13, 2025
Google search engine
HomeHiburan10 Lagu Daerah Kalimantan dengan Lirik dan Artinya

10 Lagu Daerah Kalimantan dengan Lirik dan Artinya

TEMPO.CO, Jakarta – Kalimantan merupakan salah satu pulau besar di Indonesia yang kaya akan budaya dan tradisi. Berbagai bentuk kesenian mudah dijumpai di pulau berjuluk Borneo tersebut, mulai dari seni sastra, seni rupa, beragam model perhiasan, tarian, senjata tradisional, pakaian, hingga lagu daerah.

Melansir jupetra.org, lagu daerah adalah karya seni di suatu daerah yang memiliki sifat dan keunikannya tersendiri serta mencerminkan ciri khas wilayah tersebut. Lantas, apa saja lagu daerah Kalimantan? 

Daftar Lagu Daerah Kalimantan

Berikut beberapa lagu daerah Kalimantan beserta lirik dan maknanya: 

1. Isen Mulang

–   Karya: A.B. Sandan.

–   Asal: Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. 

Mamut menteng ureh utusku

Isen mulang je te penyangku

Gatang yoh gatang sewut sarita

Tanjung miar himbing lenge

Gagah berani senang bercanda keturunanku

Pantang menyerah itu kekuatan jiwaku

Angkatlah angkat sebuah cerita yang baik

Oh saudaraku, teman yang baik

Berjalan maju berpegang tangan

Berjalan maju kita bersama

Sorak sini soraklah 

2. Andri Arai Atei

–   Asal: Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. 

Karena kita dapat berjumpa

Selamat berjumpa 

3. Mamangun Mahaga Lewu

–   Karya: Agustin Teras Narang.

–   Asal: Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. 

Aku manyanyi manyampai kabujur

Maninting itah akan ije kapakat

Pakat mamangun mahaga lewu

Lewu maju kasanang maningkat

Tagal nahuang maraup amas

Lanting sedot mangarak baras

Himba pahewan lepah talampas

Metu karayap galabah uras

Sanang mangat eka kahimat

Bahu himba harajur ihaga 

Saya menyanyi menyampaikan pesan

Mengajak untuk tekad bersatu

Setuju untuk membangun dan menjaga kampung

Kampung maju kesejahteraan meningkat

Karena ingin mendulang emas 

Rakit penambang menghancurkan betung

Janganlah lengah ya, jangan lengah

Membangun dan menjaga kampung

Hidup sejahtera adalah tujuan

Hutan rimba tetap dijaga 

4. Malauk Manjala

–   Karya: A.B. Sandan.

–   Asal: Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. 

Sukup simpan dinu malauk manjala 

Mendayung, mari mendayung

Mendayung ke tengah danau

Mendayung, mari mendayung

Mendayung ke tengah danau

BACA JUGA:   Firli Bahuri Minta Maaf ke Presiden Jokowi dan Minta Surat Pengunduran Dirinya Diterima

Menjala hingga senja tiba

Kembali ke rumah memanggul keranjang

Cukup untuk lauk hari ini, cukup menjala untuk hari ini 

5. Burung Enggang Merista

–   Karya: Djuriansyah.

–   Asal: Kutai, Kalimantan Timur. 

Burung enggang si burung wali

Singgah di ranting puhun wanyi

Merana hidup terangguk-angguk 

Burung enggang si burung tari

Hilang bulu menderita batin

Di dalam hati urang ha’ marah 

Burung enggang enda’ nya mati

Ranca’ merista di dalam hati

Namun hilang jangan ha’ hilang si burung enggang 

Burung enggang enda’ nya mati

Ranca’ merista di dalam hati

Namun hilang jangan ha’ hilang si burung enggang 

Mandi’ sampai hati melihat

Namun punah mandi’lah jua

Merista diri seumur hidup 

Burung enggang si burung tari

Hilang bulu menderita batin

Di dalam hati urang ha’ marah 

Burung enggang si burung wali

Singgah di ranting pohon kemang

Hidup merana sambil terangguk-angguk

Burung enggang si burung tari

Bulu yang hilang batin perasaan menderita

Di dalam hati orang marah 

Burung enggang hendaknya mati

Ranca’ nestapa sedih sekali di dalam hati

Namun hilang jangan hilang si burung enggang 

Burung enggang hendaknya mati

Ranca’ nestapa sedih sekali di dalam hati

Namun hilang jangan hilang si burung enggang 

Mandi sampai hati melihat

Nestapa sedih sekali diri seumur hidup 

Burung enggang si burung tari

Bulu yang hilang batin perasaan menderita

Di dalam hati orang marah 

6. Belarut di Sungai Mahakam

–   Karya: Djuriansyah.

–   Asal: Kutai, Kalimantan Timur. 

Diayun angin puhun rumbia 

Basinggah-singgah di jembatan 

Tambangan bawa hasel bumi

Batu bara wan batang kayu 

Kada’ heran balarut di Sungai Mahakam 

Ditiup angin pohon rumbia 

Tambangan membawa hasil bumi

Batu bara dan batang kayu 

Dari zaman kerajaan Mulawarman

Tidak heran berlayar di Sungai Mahakam 

7. Meharit

–   Karya: Djuriansyah.

–   Asal: Kutai, Kalimantan Timur. 

Membawa penumpang wan barang

Man ndi’ tahu hendak kemana 

Hari man ndi’ nyama melihat

Membawa penumpang dan barang

BACA JUGA:   Telkom Group Perkuat Jaringan di 427 POI Jelang Tahun Baru 2024

Melihat sungai yang tercemar

Hati tidak nyaman memandang

Mengering, saya mengering 

8. Buah Bolok

–   Karya: Masdari Ahmad.

–   Asal: Kutai, Kalimantan Timur. 

Dimakan mabok, dibuang sayang

Busu embok etam kumpulkan

Rumah-rumah jabok etam lestarikan 

Dimakan kelat, dibuang sayang

Sepupu dengsanak etam kumpulkan

Untuk menyambut wisatawan 

Buah terong digangan nyaman

Jukut blanak tolong panggangkan

Museum Tenggarong Mulawarman

Yok dengsanak etam kenangahkan 

Dimakan mabok, dibuang sayang

Etam begantar bejepenan 

Dimakan mabuk, dibuang sayang

Paman-bibi kami kumpulkan

Rumah-rumah lama kami lestarikan 

Dimakan sepat, dibuang sayang

Sepupu-saudara kami kumpulkan

Untuk menyambut para wisatawan 

Ikan belanak tolong panggangkan

Museum Tenggarong Mulawarman

Ayo saudara kita perkenalkan 

Dimakan mabuk, dibuang sayang

Sekumpulan anak-anak sekampung

Kita menyambut dengan menari Jepen 

9. Nasi Bekepor

–   Karya: Ismed Rizal.

–   Asal: Kutai, Kalimantan Timur. 

Gangan lah labu tontong bengkela

Sanga cabe’ salai pedas rasanya

Jero’ tegaron pucuk sawinya

Sambalah kacang nyaman rasanya 

Gede’ gede’ sida embo’ dengan busu

Ase’ lah makan mandi’ tahu-tahu

Apalagi nasinya si beras baru

Mentuha lalu mandi’ diimbu 

Gangan lah terong bebawang hutan

Tontong lah poto’ si gence ruan

Panggang jelawat banyak lemaknya

Pirik lah cabe pedas rasanya 

Gede’ gede’ sida embo’ dengan busu

Ase’lah makan mandi’ tahu-tahu

Apalagi nasinya si beras baru

Bentuha lalu mandi’ diimbu 

Itu makanan etam di Kutai

Nyaman dimakan sesudah bejohor

Amunlah adat etam di Lutai

Habis berega terus behonjor

Gede’ gede’ sida embo’ dengan busu

Ase’lah makan mandi’ tahu-tahu

Apalagi nasinya si beras baru

Bentuha lalu mandi’ diimbu 

Buatlah sayur labu yang pakai rebung

Goreng cabai, ikan salai, pedas rasanya

Sambal kacang enak rasanya 

Goyang-goyangkan pundak ke kanan dan ke kiri, bibi dan paman

Asyiklah makan tidak ada yang tahu

Apalagi nasinya beras baru

Mertua lewat tidak dihiraukan 

Sayurlah terung pakai bawang hutan

Ikan bakar jelawar banyak lemaknya

Uleklah cabai, pedas rasanya 

Asyik sekali makan tidak ada yang tahu

Apalagi nasinya beras baru

BACA JUGA:   Kementerian Perdagangan Republik Turki Kunjungi BP Batam, Jajaki Investasi Industri Halal - insightkepri.com

Mertua lewat tidak dihiraukan 

Itulah makanan kami di Kutai

Enak dimakan setelah waktu Zuhur

Setelah bersendawa, lalu duduk bersantai 

Goyang-goyangkan pundak ke kanan dan ke kiri, bibi dan paman

Asyiklah makan tidak ada yang tahu

Terlebih lagi nasinya beras baru

Mertua lewat tidak dihiraukan 

10. Cik-Cik Periuk

–   Asal: Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. 

Cik cik periuk belanga’ sumping dari Jawe

Datang nek kecibok bawa’ kepiting dua’ ekok

Cik cik periuk belanga’ sumping dari Jawe

Datang nek kecibok bawa’ kepiting dua’ ekok

Cak cak bur dalam belanga’, idong picak gigi rongak

Sape ketawa’ dolok dipancung raje tunggal, hei. 

Cik cik periuk panci sumbing dari Jawa

Datang nenek kecibok membawa kepiting dua ekor

Cik cik periuk panci sumbing dari Jawa

Datang nenek kecibok membawa kepiting dua ekor

Diceburkan ke dalam panci, hidung pesek gigi ompong

Siapa tertawa lebih dulu dipancung raja tunggal, hei. 

Selain lagu-lagu di atas, masih ada banyak lagu daerah Kalimantan. Mengutip laman visit.kalteng.go.id, berikut beberapa di antaranya:

–   Manari Manasai ciptaan Wolten Rudji dari Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

–   Ka Danau ciptaan J.A. Sandan dari Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

–   Mars Kota Cantik ciptaan Gerhard Daman dari Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

–   Bulan Bunter ciptaan Firion W. Duling dari Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

–   Hante Sinta Tuhan ciptaan Rahmato Y. Madjen dari Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

–   Ineh ciptaan Popo Madjen dari Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

–   Tumpi Wayu dari Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

–   Dongkoi dari Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

–   Siang Lengan dari Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

–   Seruyan Ibu Tercinta ciptaan Tri Jaya Suling dari Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

–   Sepan Biha ciptaan Menteng Delpris dari Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

–   Petak Hambaruan ciptaan Yuprinadie dari Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER